METROPOLITAN.ID - Upaya Pemerintah Kabupaten Bogor untuk membangun flyover atau underpass sebagai penyambung Jalan Tegar Beriman dan Jalan Bojonggde Kemang atau Bomang sepertinya tidak akan terealisasi dalam waktu dekat.
Ketua DPRD Kabupaten Bogor Rudy Susmanto mengatakan, saat ini prioritas yang masuk dalam APBD 2024 Kabupaten Bogor sangat banyak. Dari sektor kesehatan, pendidikan, infrastruktur dan beberapa yang lainnya. Sehingga anggaran pada APBD tidak hanya di fokuskan kepada pembangunan Jalan Bomang.
"Kalau APBD hanya untuk menyelesaikan Bomang, tapi kan kita juga harus memikirkan bagaimana pelayanan kesehatan, pelayanan pendidikan, pelayanan sosial. Jadi kalau bicara soal porsi rata-rata mungkin belum bisa menyelesaikan dalam satu tahun anggaran," ujar Rudy Susmanto.
Baca Juga: Sistem Satu Arah Jadi Solusi Kemacetan di Area Stasiun Bojonggede
Rudy Susmanto juga mendorong pemerintah pusat untuk membantu progres pembangunan Bomang hingga selesai.
"Menyelesaikan Jalan Bomang tidak cukup hanya menggunakan pendapatan belanja daerah, biayanya cukup tinggi," kata dia.
Rudy Susmanto bahkan meminta kepala daerah atau Bupati Bogor untuk memberi kebijakan secepatnya untuk status jalan Bomang tersebut. Agar pembangunan Bomang bisa diambil alih oleh pemerintah pusat jika berstatus jalan nasional.
Sementara itu, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) saat ini sudah menerima aspirasi dari Pemerintah Kabupaten Bogor terkait pembangunan Jalan Bomang.
"flyover menjadi salah satu usulan dari Pemkab Bogor yang saat ini sedang dipertimbangka, mengingat kebutuhan fasilitas yang masih dirasa kurang untuk menghubungkan kedua jalan tersebut," kata Plt Kepala BPTJ Suharto.
“Nanti akan kita usulkan terkait pembiayaannya," sambung dia.
Baca Juga: Lewat Travel Ini, Peserta BPJS Ketenagakerjaan Bisa Dapat Diskon Haji dan Umroh, Lho!
Suharto juga menyadari saat ini Jalan Bomang masih belum tersambung dengan Jalan Tegar Beriman itu dikarenakan terhalang jalur KRL Commuterline Jabodetabek.
Ia juga mendapatkan informasi banyak pengguna sepeda motor yang ingin menuju Kemang atau Parung, harus melewati perlintasan sebidang ilegal di Gang Paseban untuk sampai ke Jalan Bomang. Selain memiliki risiko tinggi, antrean motor yang ingin melintas pun menjadi titik macet baru di Jalan Raya Bojonggede.***