Sementara itu, Ketua penguji UKK yang juga Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim menuturkan, yang ditanyakan tadi intinya komitmen bagaimana memajukan Perumda Tirta Pakuan sebagai salah satu PDAM terbaik di Jawa Barat.
Baca Juga: Usai Bacok Ayahnya sampai Meninggal Dunia, Anak Penderita ODGJ di Tenjo Menghilang
Pihaknya meminta untuk memperbaiki potensi permasalahan yang harus segera diselesaikan. Antara lain capaian jumlah pelanggan ditingkatkan juga terkait investasi.
"Investasi itu yang harus melalui berbagai pertimbangan termasuk teknis dan keuangan. Dan juga aset Tirta Pakuan itu mencapai Rp600 miliar dengan laba pertahun Rp40 miliar," ungkap Dedie A Rachim.
Dedie menjelaskan, calon Dewas Tirta Pakuan ini didorong untuk membantu peningkatan jaringan. Ujungnya meningkatkan jumlah pelanggan, sehingga rasio jumlah pelanggan bertambah.
Baca Juga: Dukung Pemilu 2024, Dinkes Kota Bogor Siagakan 136 Tenaga Kesehatan Siap 24 Jam
"Disinilah butuh Dewas yang memiliki integritas juga mampu menjembatani antara keinginan Kuasa Pemilik Modal (KPM) dengan direksi. Ada lima orang tadi dan semuanya memiliki kapabilitas, kompetensi dan kapasitas yang sama. Sehingga nanti diputuskan mana yang seusia dengan arah dan tujuan Pemkot Bogor," jelas dia.
Salah satu peserta seleksi Dewas Perumda Tirta Pakuan, Syarifah Sofiah menuturkan dirinya sempat ditanyakan untuk pengembangan aset karena nilai aset sekarang itu Rp600 miliar.
"(Cara) meningkatkan pemanfaatan aset supaya keuntungan atau laba nya naik. Saya tadi sampaikan salah satu upayanya harus memperbesar jaringan pelayanan untuk distribusi air bersih. Dibeberapa wilayah ada pengembangan jaringan baru, itu memang harus hadirnya ke situ," terang Syarifah.
Baca Juga: Deretan 5 City Car Murah di Tahun 2024, Mobil yang Murah Biaya Perawatan dan Irit BBM
Ia melanjutkan, hal kedua sebagai alternatif untuk mendapatkan keuntungan itu dari non air. Pembangunan gedung Diklat dan bisnis meteran air.
"Dan memanfaatkan Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang merupakan memiliki nilai sejarah tinggi atau sebagai bangunan heritage, itu bisa dimanfaatkan sebagai destinasi wisata. Tentunya jangan sampai menganggu pelayanan air bersih," pungkas dia.***