Senin, 22 Desember 2025

Dari Awal 2024 Ratusan Masyarakat Kabupaten Bogor Terjakit DBD

- Jumat, 23 Februari 2024 | 17:23 WIB
Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor menyebutkan ada 4 warga yang meningga dunia akibat DBD. (Foto: Pixabay/Nuzree)
Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor menyebutkan ada 4 warga yang meningga dunia akibat DBD. (Foto: Pixabay/Nuzree)

METROPOLITAN.ID - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor menyebutkan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Bogor sejak awal tahun 2024, ratusan orang terjangkit dan tiga diantaranya dinyatakan meninggal dunia.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinkes Kabupaten Bogor, Adang Mulyana mengatakan, fenomena tersebut diakibatkan dari faktor peralihan cuaca yang menyebabkan banyaknya genangan air yang menjadi tempat nyamuk berkembang biak.

"Terhitung Januari hingga Februari 2024 ini ada 386 kasus DBD dan yang meninggal ada 3 pasien atau angka kematian berada di 0.8 persen,"kata Adang Mulyana.

Baca Juga: Sekda Kabupaten Bogor Minta TPPAS Lulut Nambo Bisa Beroperasi Sebelum Peringatan Hari Jadi Bogor

“Iya kita lihat sekarang cuaca kadang hujan kadang panas. Jadi perindukan atau tempat bertelur nyamuk di genangan air sangat banyak dan akhirnya menetas secara bersamaan juga,” sambung dia.

Adang juga menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan beberapa upaya untuk mencegah banyaknya masyarakat yang terpapar DBD di Kabupaten Bogor, dengan menerapkan konsep Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan melaksanakan 3M Plus.

Baca Juga: Dinkes Sebut 4 Orang Meninggal Akibat DBD di Kabupaten Bogor

“Oleh karena itu yang paling penting PSN dengan gerakan bersama seluruh masyarakat. Kalau fogging dengan populasi yang cukup tinggi dan sebaran yang luas hampir semua wilayah sepertinya tidak akan optimal mengendalikan populasi nyamuk demam berdarah ini,” ungkapnya.

Dalam hal ini tim Dinkes Kabupaten Bogor juga berkoordinasi langsung dengan pemangku kebijakan di daerah yang bersentuhan langsung oleh masyarakat seperti RT dan RW setempat.

“Iya betul (3M Plus). Harus ke punya wilayah mulai RT RW dan sebagainya, kalau PSN sih sepertinya sudah paham semua. Tinggal penggerakannya saja. Tapi sosialisasi tetap dilakukan oleh PKM,” ujar dia.

Baca Juga: Tekan Kenaikan Harga Komoditi, DKP Kabupaten Bogor Bakal Tanam Cabai Secara Serentak

Adang juga menyebutkan bahwa terkait update data masyarakat yang terpapar akan di update pada sore ini setelah melaksanakan rapat bersama PKM dan Kecamatan se-Kabupaten Bogor.

“Ada revisi nanti abis zoom aja ya sekalian update data terakhir hari ini,” pungkasnya. (Devina Maranti)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X