METROPOLITAN.ID - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor mencatat angka stunting atau gangguan pertumbuhan balita mengalami penurunan mencapai 2,59 persen pada tahun 2023 pada awalnya angka tersebut di 3,25 persen.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dokter Obien mengatakan, untuk tahun 2024, belum bisa diprediksi berapa jumlah anak dengan stunting di Kota Bogor.
Jumlah itu baru terlihat setelah ada pemeriksaan terhadap balita sasaran.
Baca Juga: Tempat Kuliner Bandung dengan Budget Murmer yang Mengunggah Selera
"Target nya maksimal hanya 14% stunting dari seluruh balita yang akan diperiksa, total 71.421 anak balita yang ada di Kota Bogor. Untuk penderita stunting nya hanya 1849 anak dan seratus persen sudah ditangani," ucap Dokter Obien.
Diketahui, Untuk target di Nasional tahun 2024 yaitu mencapai 14 persen, Kalau berdasarkan data Badan Penimbang Balita (BPB) Kota Bogor sudah di bawah 14 persen, akan tetapi mengacu ke data survey, Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 Kota Bogor masih di angka 18,7 persen.
"Targetnya 14 persen tersebut dari jumlah balita yang diperiksa, akan tetapi kembali lagi ke jumlah balita yang diperiksanya," ujarnya.
"Diperiksa 80% dari 84.983 sama dengan 67.986 balita yang akan diperiksa, Prediksi 14 persen stunting berarti ada sekitar 9.518 balita stunting dari 14 persen tersebut," mbungnya.
Adapun, data seluruh balita yang diperiksa akan diinputkan ke dalam aplikasi Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM).
"Nanti akan terlihat hitungannya di sistem, data status gizi balita. Ada yang stunting, wasting, underweight, gizi lebih, obesitas, dan lain-lain," kata dia.
Baca Juga: Ini Penyebab Kiky Saputri Keguguran di Usia Kehamilan 10 Minggu
Sedangkan untuk tahun 2023 sedang menunggu data Surat Kesehtan Kesehatan Indonesia (SKI) yang diberikan langsung Kementerian Kesehatan, untuk informasi yang di dapat akhir bulan ini SKI tersebut keluar.
Berikut statistik stunting Kota Bogor mulai dari tahun 2020 sampai dengan 2023 :
