METROPOLITAN.ID - DPP Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor (HA IPB) melalui badan otonom Alumni Bisnis Cendekia (ABC) bekerja sama dengan Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) menggelar Seminar Percepatan Penggunaan Bioetanol sebagai EBT dalam Rangka Ketahanan Energi Nasional di Jakarta, Rabu (29/5/2024).
Dalam seminar tersebut, percepatan implementasi bioetanol sebagai salah satu energi terbarukan disebut sangat diperlukan dalam mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Selain potensi yang cukup besar, bioetanol merupakan sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan.
Baca Juga: Catat! Helaran HJB ke-542 Digelar Minggu, Berikut Rangkaian Acaranya
Namun, diperlukan kebijakan yang komprehensif dan strategi yang tepat untuk mendorong percepatan penggunaan bioetanol sekaligus mengurangi emisi gas rumah kaca.
Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Dida Gardera S.T., M.Sc mendorong implementasi bioetanol untuk meningkatkan ketahanan energi.
Selain itu, bioetanol juga dapat memberikan benefit dampak positif dari hasil skema carbon trading.
Baca Juga: Oma Miharja Rizki, Si Anak Petani yang Lolos ke DPRD Karawang dengan Suara Terbanyak se-Jawa Barat
“Untuk itu perlu kebijakan atau strategi yang harus menjadi prioritas dalam intensifikasi guna meningkatkan produktivitas melalui riset dan teknologi,” ujar Dida.
Sementara Sekjen Kementerian ESDM Dr. Ir. Dadan Kusdiana, M.Sc mengakui pembahasan terkait bioetanol sudah cukup lama.
Untuk itu, dia mendorong perlunya terobosan dan strategi khusus dalam mempercepat inisiatif pemanfaatan bioetanol.
Baca Juga: PPDB Kota Bogor Dimulai, Pemkot Bogor Jamin Pelaksanaan Berintegritas dan Profesional
“Sudah dibahas sejak lama tetapi pencapaiannya masih jauh dari target sehingga perlu ada pendekatan dan kebijakan baru yang lebih holistik agar pemanfaatannya bisa dipercepat,” ujar Dadan.
Lebih lanjut Dadan mengatakan, bioenergi mempunyai keunggulan dibandingkan EBT lain seperti angin, surya, air, karena produksinya bisa dikontrol atau dikelola.