Senin, 22 Desember 2025

Hustle Hard Bogor Komunitas Olahraga Yang Mengandalkan Beban Tubuh

- Senin, 12 Agustus 2024 | 15:14 WIB
Komunitas Olahraga Hustle Hard Bogor (Dok. Metropolitan)
Komunitas Olahraga Hustle Hard Bogor (Dok. Metropolitan)

METROPOLITAN.ID - Saat libur akhir pekan, Taman Sempur, Kota Bogor sering sekali dikunjungi oleh berbagai komunitas untuk ajang momentum berkupul dengan rekan komunitasnya.

Salah satu komunitas yakni Hustle Hard Bogor, merupakan sebuah komunitas olahraga yang mengandalkan beban tubuh kita sendiri atau bisa juga di sebut kalistenik.

Kaliatenik sendiri dasarnya berawal dar push up, pull up, dan squat. Prinsipnya mengandalkan beban tubuh sendiri tanpa menggunakan alat bantu.

Baca Juga: Komunitas Volunteer Sunda Bantu Anak Putus Sekolah hingga ke Pesisir Karawang

Atiq Maulana Syakir pengurus Hustle Hard mengatakan, komunitas ini berdiri sejak tahun 2014, yang sudah melewati banyak nama hingga akhirnya terbentuk menjadi hustle hard

"Awal terbentuknya sebenarnya dari 2014 ya tapu dulu itu namanya Bogor Kalisani, atau Buitensbar dulu. Terus di 2016 kita berubah jadi Asyahat Bogor habis itu Hustle Hard," ucapnya.

Dirinya menyebutkan, Hustle Hard sendiri sudah mempunyai beberapa generasi dan untuk yang generasi yang sekarang memiliki anggota sebanyak 30 orang.

Baca Juga: Bawaslu Bogor Luncurkan Forum Warga, Ajak Komunitas Masyarakat Awasi Pilkada

"Kurang lebih ada 30 plus lah ya, tapi yang aktif di sekitar 20 plus," kata dia.

Adapun, untuk yang generasi sekarang, Hustle Hard sendiri belum menurunkan para atletnya untuk mengikuti kompetisi ditingkat Daerah, Peovinsi maupun Nasional.

"Sekarang kita masih belum mengirim, karena ini masih generasi baru, kita masih ngebangkimtkan lagi siapa yang punya potensi menjadi atlet. Tapi inysa allah tahun depan kita akan turunin," jelasnya.

Baca Juga: Pererat Silaturahmi dan Jaga Keberagaman Kota Bogor, Dedie A Rachim Ngopi Bareng Komunitas Lintas Suku dan Budaya

Pada kesempatan ini, ia mengungkapkan, komunitas olahraga tersebut belum terlalu dikenal oleh masyarakat luas dan juga di lirik oleh pemerintah setempat.

"Itu salah satu kata keterbatasan kita ya, Jadi memang agak sulit untuk mengembangkan ini. Jadi komunitas bergantung dengan dirinya sendiri secara mandiri," tandasnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X