Minggu, 21 Desember 2025

Menakar Rencana Transisi dan Swasembada Energi di Sektor Pembangkit Listrik

- Rabu, 5 Februari 2025 | 19:44 WIB
Acara Local Media Community 2025 dengan tema 'Menavigasi Transisi dan Swasembada Energi: Peran dan Peluang Media Lokal' di Surabaya,  (ist)
Acara Local Media Community 2025 dengan tema 'Menavigasi Transisi dan Swasembada Energi: Peran dan Peluang Media Lokal' di Surabaya, (ist)

METROPOLITAN.ID - Pemerintah menargetkan Net Zero Emission (NZE) pada 2060, tak terkecuali di sektor produksi listrik.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sudah membuat strateginya melalui Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN).

Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan, Kementerian ESDM Ir Wanhar mengatakan RUKN ini berisikan kebijakan ketenaglistrikan, di dalamnya terdapat proyeksi demand atau permintaan dan optimasi supply (ketersediaan) serta rencana pengembangan sistem penyediaan tenaga listrik.

Baca Juga: Tinjau Pangkalan Gas, Pj Wali Kota Sebut Antrean Gas Subsidi 3 Kg di Kota Bogor Masih Wajar

"RUKN ini disusun berdasarkan KEN (kebijakan energi nasional) dan melibatkan pemerintah daerah provinsi, yang nantinya diputuskan dengan keputusan menteri," ujarnya dalam acara Local Media Community 2025 dengan tema 'Menavigasi Transisi dan Swasembada Energi: Peran dan Peluang Media Lokal' di Surabaya, Rabu 5 Februari 2025.

RUKN akan menjadi refrensi para pelaku usaha khususnya penyedia tenaga listrik, seperti PLN dalam menyusun rencana bisnisnya. Nantinya, dokumen ini juga akan diikuti oleh Rencana Umum Ketenaglistrikan Daerah (RUKD) milik pemerintah provinsi.

Wanhar menyampaikan, pemerintah menargetkan NZE pada 2060. Industri pembangkit tenaga listrik juga akan terlibat dalam capaian tersebut. Hingga saat ini, ada 65 industri pembangkit tenaga listrik di Indonesia, termasuk PLN.

Baca Juga: Truk Lebih Sering Alami Rem Blong Sehingga Rawan Sebabkan Kecelakaan? Ternyata Ini Penyebabnya

Menurut dia, di sini peran RUKN untuk ikut menurunkan emisi, terutama di sektor industri pembangkit tenaga listrik.

"Dalam jenis pembangkit masih menggarap fosil. Energi fosil masih mendominasi kemudian dalam kepemilikan pembangkit saat ini sudah berimbang antara PLN dengan yang non-PLN," katanya.

Penggunaan fosil berupa batubara masih banyak digunakan pembangkit tenaga listrik. Untuk menuju ke net zero emission, batubara akan digantikan dengan green ammonia (NH3).

Namun tidak sepenuhnya menghilangkan batubara. Sumber energi tersebut masih tetap akan dipakai sampai 2060. Tetapi sudah dicampur dengan bioenergi.

Saat ini, pencampuran batubara dengan bioenergi masih dipersiapkan.

"Dari mulai yang kecil, apabila nanti sudah memungkinkan harganya, sudah terjangkau (dimulai)," ungkapnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X