METROPOLITAN.ID - Mahasiswa Sekolah Vokasi IPB University dari Program Studi Komunikasi Digital dan Media menyelenggarakan kegiatan edukatif program Kampus Desa bertajuk DESAKU (Daur Ulang Sampah Rumahku) di Desa Ciomas Rahayu, Kabupaten Bogor.
Kegiatan ini sekaligus menjadi wujud nyata kepedulian terhadap isu lingkungan sekaligus implementasi dari metode Project-Based Learning (PBL) yang menekankan kolaborasi langsung dengan masyarakat.
Kegiatan dimulai sejak pukul 09.00 WIB dan diawali dengan pembukaan resmi serta menyanyikan lagu Indonesia Raya, Sambutan oleh Kepala Desa, Sambutan Asisten Dosen, dan Asisten Ketua Pelaksana, barulah kemudian materi yang dibawakan oleh narasumber dan dilanjutkan dengan workshop praktek langsung menanam biji cabai. Melalui prosesi tersebut, program ini selesai di pukul 11.30 WIB.
“Program ini bertujuan untuk membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya pengolahan sampah rumah tangga berbasis kompos, sekaligus menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan produktif,” ujar Ketua Pelaksana DESAKU, Muhammad Attariq Keisya Sanjaya.
Baca Juga: Disambut Hangat di Indonesia, Presiden Prancis Emmanuel Macron Beri Pujian untuk Negeri Nusantara
Selaku asisten dosen, Anggi Widia Khairunnisa, S.Tr.I.Kom turut memberikan sambutan, yang menekankan pentingnya komunikasi strategis dalam menyampaikan isu lingkungan kepada masyarakat luas.
Apresiasi juga datang dari Kepala Desa Ciomas Rahayu yang menyambut baik inisiatif para mahasiswa dan menganggapnya sebagai kontribusi positif dalam menyelesaikan persoalan sampah di tingkat lokal.
Ilmu Praktis dari Ahlinya
Sesi utama diisi oleh Bapak Agief Julio Pratama, S.P., M.Si., salah satu Dosen Program Studi Teknologi Produksi dan Pengembangan Masyarakat Pertanian (PPP) sekaligus praktisi pertanian organik. Dalam pemaparannya, beliau menjelaskan secara rinci tentang proses pengomposan, karakteristik kompos yang baik, serta perbedaan metode aerob dan anaerob.
Baca Juga: Cek Progres Revitalisasi Terminal Bubulak, Ini Pesan Jenal Mutaqin
“Kegiatan ini bagus ya karena bisa mengembangkan potensi dari Desa itu sendiri. Kedepannya semoga bisa diadakan kembali,” ucap salah satu audiens dari acara tersebut.
Selain manfaat terhadap lingkungan, ia juga menyoroti potensi ekonomi dari pengolahan sampah organik yang dikelola dengan tepat. Berbeda dari pelatihan konvensional, kegiatan ini didesain secara partisipatif. Setelah pemaparan, warga Ciomas Rahayu diajak praktik langsung mengaplikasikan kompos pada tanaman cabai yang telah disiapkan.
Warga Ciomas Rahayu belajar cara menakar dosis kompos, mengaplikasikannya di lahan, dan memahami peran mikroorganisme dalam menyuburkan tanah.
