Minggu, 21 Desember 2025

IPB University Luncurkan 3 Inovasi di Bidang Teknologi Pertanian, Wamentan: Luar Biasa

- Rabu, 14 Mei 2025 | 20:06 WIB
Pemberian penghargaan kepada 3 peneliti IPB University yang sudah mengeluarkan inovasi di bidang teknologi pertanian.
Pemberian penghargaan kepada 3 peneliti IPB University yang sudah mengeluarkan inovasi di bidang teknologi pertanian.

METROPOLITAN.ID - IPB University kembali meluncurkan inovasi terbaru. Kali ini, ada 3 inovasi yang dilaunching di bidang teknologi pertanian.

Adapun, kegiatan launching yang turut dihadiri Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) RI, Sudaryono itu berlangsung di Lobby Gedung Rektorat Kampus IPB Dramaga, Kabupaten Bogor pada Rabu, 14 Mei 2025.

Berikut ketiga inovasi di bidang teknologi pertanian yang diluncurkan. Pertama, ada Padi IPB 125-155 yang digagas Prof. Hajrial Aswidinoor. Kemudian, Automatic Weather Station (AWS) oleh Idung Risdiyanto.

Ketiga, inovasi robot pendeteksi penyakit tanaman cabai berbasis kecerdasan buatan alias AI yang digagas oleh peneliti IPB Ridwan Siskandar.

Rektor IPB University, Prof Arif Satria menjelaskan, pentingnya penerapan teknologi dalam berbagai bidang khususnya sektor pertanian.

"Kami setiap bulan launching. Di IPB ini ada seribu lebih inovasi. Jadi kalau kita launching sebulan 3 kali, maka butuh berapa puluh tahun baru selesai," kata Prof. Arif Satria.

Oleh karenanya, Prof. Arif Satria meminta agar IPB University rutin mengeluarkan berbagai inovasi terbaru yang bisa diseminasikan ke masyarakat dengan lebih baik lagi.

Empat varietas yang diperkenalkan kepada masyarakat kali ini adalah varietas padi sawah IPB 12S, IPB 13S, IPB 14S, dan IPB 15S. Di mana, varietas-varietas ini sebelumnya telah dilepas oleh Menteri Pertanian pada 2023 lalu.

"Jadi hari ini varietas yang benar benar kita akan pasarkan, akan kita kembangkan adalah varietas baru. Karena IPB sudah punya IPB 13S, IPB 14S yang produktivitas 12 ton per hektare dan sudah diterapkan di 26 daerah di Indonesia," ucap Prof. Arif Satria.

Saat ini, IPB menghasilkan 9G khusus padi gogo yang sudah banyak dimanfaatkan masyarakat.

"Ternyata itu ampibi bisa untuk sawah atau pun untuk lahan kering," ucapnya.

"Dan kita ada lagi untuk lahan untuk pasang surut. Jadi kalau pak wamen (wakil menteri).mencari untuk lahan pasang surut, kita juga sudah ada lahan ini juga untuk padi lahan naungan," sambung dia.

Dirinya berharap Botaniship sebagai perusahaan IPB untuk bisa memperbanyak penelitian yang melahirkan banyak inovasi yang pada akhirnya bisa dirasakan oleh masyarakat Indonesia.

"Pak Azrial terimakasih, selamat atas varietas unggul yang sudah diharapkan agar bisa dikonsumsi, karena varietas baru ini memiliki rasa yang lebih enak, lebih pulen, ini beras premium," jelas Rektor IPB.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Terkini

X