Minggu, 21 Desember 2025

PNJ Hadirkan Solusi Banjir Berbasis Teknologi Hijau Bagi Warga Pinggiran Kota

- Kamis, 31 Juli 2025 | 15:10 WIB
Foto bersama dalam kegiatan seremonial serah terima program pengabdian masyarakat PNJ.  (Ali Metropolitan)
Foto bersama dalam kegiatan seremonial serah terima program pengabdian masyarakat PNJ. (Ali Metropolitan)



METROPOLITAN.ID - Ancaman banjir yang semakin kerap menghantui kawasan pinggiran kota seperti Depok, mendorong kalangan akademisi untuk turun tangan.

‎Lewat program Pengabdian kepada Masyarakat Lektor Kepala (PkMLK), dosen dan peneliti Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) menghadirkan solusi berbasis teknologi yang menyentuh langsung kebutuhan warga.

‎Mengusung tema 'Pemanfaatan Teknologi IoT dan Energi Terbarukan untuk Peringatan Dini Banjir', tim PkMLK melakukan pendampingan intensif di dua lokasi sasaran, yaitu BLKK (Balai Latihan Kerja Komunitas) Nusa Unggul Makara dan Homeschooling Alam Depok. Keduanya merupakan lembaga pendidikan dan pelatihan yang cukup aktif di bidang lingkungan dan teknologi terapan.

‎Ketua tim pengabdian masyarakat PNJ, Fatahula mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen perguruan tinggi dalam menjalankan Tri Dharma, khususnya pengabdian kepada masyarakat.

‎“Kami ingin membuktikan bahwa riset dan teknologi yang kami kembangkan di kampus bisa diimplementasikan dan bermanfaat langsung bagi masyarakat luas, terutama dalam mitigasi bencana seperti banjir,” kata Fatahula di sela-sela serah terima alat pendeteksi dini berbasis IoT di BLKK Nusa Unggul Makara, Limo, Kota Depok, Kamis 31 Juli 2025.

‎Fatahula menambahkan, inovasi utama dalam kegiatan ini adalah instalasi perangkat peringatan dini banjir berbasis Internet of Things (IoT).

‎Perangkat ini mampu mendeteksi kenaikan debit air di sungai atau saluran air tertentu secara real time, lalu mengirimkan data dan peringatan melalui jaringan internet ke ponsel atau dashboard pemantauan.

‎Alat tersebut dikembangkan oleh tiga mahasiswa Jurusan Teknik Elektro, Program Studi Teknik Listrik, yakni Bagus Junda Winata, Ayu Nur Aisyah, dan Nuur Achmad Insan Mukti. Yang menarik, sistem ini tidak bergantung pada listrik PLN, melainkan menggunakan panel surya sebagai sumber energinya.

‎“Kami menggunakan pendekatan green technology, agar alat ini tetap berfungsi meskipun terjadi pemadaman listrik saat banjir, yang sering kali terjadi,” kata Bagus Junda Winata.

‎Sementara itu Kepala BLKK Nusa Unggul Makara, Achmad Solechan mengapresiasi program pengabdian masyarakat PNJ. Menurutnya, program ini tidak hanya sekadar memasang alat. Mereka juga memberikan pelatihan masyarakat sekitar tentang bagaimana sistem ini bekerja, serta pentingnya energi terbarukan dan pengelolaan data lingkungan.

‎“Masyarakat antusias sekali. Mereka jadi tahu bagaimana data tinggi muka air bisa dipantau lewat HP, bahkan bisa diprogram sendiri,” kata Achmad Solechan.

‎Menurutnya lagi, kehadiran program ini membuka peluang kolaborasi lanjutan di bidang teknologi tepat guna dan vokasi energi bersih.

‎"Kami berharap ke depan ada pengembangan sistem skala lebih besar, mungkin untuk komunitas RW atau kelurahan,” imbuhnya.

‎Program ini juga disambut positif oleh warga sekitar, yang selama ini mengandalkan informasi banjir dari grup WhatsApp atau sekadar pantauan visual.

‎Dengan pendekatan ilmiah, aplikatif, dan memberdayakan masyarakat, program PkMLK ini menjadi bukti bahwa sinergi antara kampus dan komunitas bisa menjadi kekuatan nyata dalam menghadapi tantangan lingkungan yang kian kompleks. (Ali)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X