METROPOLITAN.ID - M Umar Amarudin (30), korban luka saat demo ricuh di Jakarta akhirnya sudah kembali ke kediamannya di Kampung Sukamukti, Desa Cikidang, Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi.
Sebelum pulang ke rumah, Umar Amarudin harus menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) Pleni Jakarta.
Dalam keterangannya, Umar Amarudin menceritakan detik-detik kejadian sebelum dirinya harus dilarikan ke RS. Saat itu ia mengaku baru saja menurunkan penumpang lalu beristirahat setelah salat magrib di sebuah masjid dekat lokasi kejadian.
Usai beribadah, ia melihat kerumunan warga yang tengah dibubarkan aparat karena menonton jalannya aksi.
“Saya habis narik, terus salat magrib di masjid. Habis itu lihat rame di depan, polisi lagi bubarin warga yang nonton demo. Saya ikut lihat, tiba-tiba kena gas air mata,” ujarnya.
Umar Amarudin mengaku sempat berusaha menjelaskan bahwa dirinya bukan peserta aksi. Bahkan ia sudah menunjukkan identitas dan masih mengenakan jaket ojol. Namun aparat tetap menarik dan memukulinya hingga ia tak sadarkan diri.
Akibat insiden tersebut, Umar kehilangan Hp yang biasa ia gunakan untuk bekerja, meski sepeda motornya yang diparkir di halaman masjid tetap aman. Ia kemudian dibawa menggunakan ambulans ke rumah sakit.
Menurut keterangan dokter, Umar mengalami patah tulang iga. Ia dirawat di RS Pelni Jakarta sejak malam kejadian hingga kondisinya perlahan membaik.
“Alhamdulillah hari ini dokter memperbolehkan pulang, tinggal menunggu administrasi selesai. Saya masih menunggu arahan jam berapa bisa keluar,” tutur Umar.
Saat pulang, Umar disambut penuh kehangatan. Hadir Bupati Sukabumi, Kapolres, Kodim, Sekda, Kadis Pendidikan, Forkopimcam, hingga warga sekitar. Semua menyampaikan doa dan dukungan moral.
“Alhamdulillah, Umar sudah sehat dan bisa kembali ke Sukabumi. Terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu proses pemulihan Umar selama di Jakarta,” lirihnya. (um)