METROPOLITAN.ID - Proses seleksi terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi kini memasuki babak akhir. Panitia Seleksi (Pansel) resmi mengumumkan hasil asesmen kompetensi untuk empat posisi strategis yang diperebutkan.
Empat kursi jabatan tersebut meliputi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), serta Direktur UOBK RSUD R Syamsudin SH.
Hasil asesmen yang digelar pada 10-12 September 2025 di Pusat Penilaian Kompetensi ASN BKN Jakarta ini akan menjadi salah satu penentu nama-nama yang melaju ke tahap akhir.
Ketua Pansel, Nur Afandi, menjelaskan asesmen mencakup sembilan aspek penilaian, antara lain integritas, kerja sama, komunikasi, orientasi hasil, pelayanan publik, kemampuan mengelola perubahan, pengambilan keputusan, pengembangan diri dan orang lain, hingga perekat bangsa.
“Bobot hasil asesmen mencapai 25 persen dari total nilai seleksi. Peserta masih akan mengikuti wawancara akhir pada 27–28 September 2025, sebelum ditetapkan tiga nama terbaik yang akan diajukan kepada Wali Kota,” ujarnya, Sabtu, 27 September 2025.
Transparansi menjadi perhatian utama Pemkot Sukabumi. Hasil asesmen dituangkan dalam Berita Acara Pansel Nomor BA-21/Pan-JPT/SMI/2025 dan dipublikasikan melalui situs resmi Pemkot Sukabumi, sehingga masyarakat dapat memantau nilai akumulatif peserta, mulai dari seleksi administrasi, rekam jejak, asesmen kompetensi hingga penulisan makalah.
Berdasarkan rekapitulasi nilai sementara, Novian Restiadi memimpin posisi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dengan 54,98 persen, diikuti Yudi Sutriana (52,32) dan Dudi Wahyudin (51,25).
Untuk jabatan Kepala Dinas Kesehatan, nilai tertinggi diraih Ida Halimah (52,83), disusul Dr. Lulis Delawati (51,65) dan Dr. Maya Aprilia (51,04).
Di kursi Kepala BKPSDM, Taufik Hidayah meraih nilai 55,50, menyalip Yudi Febriansyah (52,66) dan Sandra Utama Teguh (50,73).
Sedangkan di posisi Direktur RSUD R. Syamsudin, S.H., H. Yanyan Rusyandi unggul dengan 54,94, diikuti Fitriyanah Silviani (54,08) dan Wahyu Handriana (50,57).
Wawancara akhir dijadwalkan berlangsung di Hotel Permata, Sukabumi. Setelah itu, tiga besar dari setiap posisi akan diserahkan kepada Wali Kota untuk ditetapkan sebagai pejabat definitif. Panitia menegaskan bahwa keterbukaan informasi ini merupakan wujud akuntabilitas sekaligus ruang kontrol publik agar proses seleksi berjalan objektif.
Pemkot berharap seleksi yang transparan ini menghasilkan pejabat yang profesional, berintegritas, dan mampu menjawab tantangan pembangunan kota, khususnya peningkatan kualitas layanan pendidikan dan kesehatan, serta memperkuat agenda reformasi birokrasi di Sukabumi. (um)
