Minggu, 21 Desember 2025

Dari Kampus ke Dunia Digital, Wamenpar Dorong Lulusan Muda Jaga Warisan Nusantara

- Minggu, 12 Oktober 2025 | 18:37 WIB
Wamenpar, Ni Luh Puspa memberikan sambutan dalam Dies Natalis ke-31 dan Wisuda Sekolah Tinggi Agama Hindu Dharma Nusantara Jakarta (STAH-DNJ).  (Ist)
Wamenpar, Ni Luh Puspa memberikan sambutan dalam Dies Natalis ke-31 dan Wisuda Sekolah Tinggi Agama Hindu Dharma Nusantara Jakarta (STAH-DNJ). (Ist)

METROPOLITAN.ID - Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Ni Luh Puspa mengajak generasi muda Hindu untuk menjadi penjaga nilai-nilai dharma dan budaya Nusantara melalui inovasi dan digitalisasi. Hal ini disampaikan dalam Dies Natalis ke-31 dan Wisuda Sekolah Tinggi Agama Hindu Dharma Nusantara Jakarta (STAH-DNJ) yang mengusung tema “Digitalisasi Jejak Peradaban Hindu Nusantara: Warisan untuk Dunia, Kebanggaan untuk Generasi Muda.”

Dalam orasi ilmiahnya, Wamenpar menegaskan bahwa digitalisasi bukan hanya persoalan teknologi, tetapi merupakan bentuk pengabdian baru (seva) dalam melestarikan nilai dan warisan peradaban.

“Digitalisasi adalah seva baru, pengabdian untuk melestarikan nilai. Melalui teknologi, generasi muda dapat menjaga dharma dalam bahasa zamannya sendiri,” ujar Ni Luh Puspa.

Menurutnya, Indonesia punya lebih dari 200 situs dan peninggalan bercorak Hindu dari Sumatera hingga Nusa Tenggara, namun baru sebagian kecil yang terdokumentasi secara digital. Upaya pelestarian berbasis digital ini penting tidak hanya untuk menjaga warisan spiritual, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru melalui pariwisata berbasis budaya dan spiritual.

“Jika generasi muda ikut membangun digital storytelling tentang jejak peradaban Nusantara, itu bukan hanya menjaga warisan, tetapi juga menciptakan nilai ekonomi baru. Inilah arah baru pariwisata kita, culture-based, digitally empowered, and youth-driven,” jelasnya.

Wamenpar juga menekankan bahwa ajaran Tri Hita Karana, harmoni antara manusia, alam, dan Tuhan, menjadi landasan dalam membangun pariwisata berkelanjutan dan berkualitas.
Transformasi pariwisata saat ini diarahkan dari mass tourism menuju quality and sustainable tourism, yang menekankan keseimbangan antara ekonomi, sosial, dan budaya.

Wamenpar menjelaskan, arah pembangunan pariwisata ini telah tertuang dalam RPJPN 2025–2045 dan RPJMN 2025–2029, dengan target kontribusi pariwisata sebesar 8% terhadap PDB nasional dan devisa hingga 100 miliar dolar AS pada 2045.

“Visi kita jelas: mewujudkan pariwisata yang menyejahterakan dan menjaga budaya bangsa. Dan itu hanya bisa tercapai jika kita membangun SDM yang unggul, beretika, dan berkarakter,” tegasnya.

Wamenpar juga menyampaikan lima program unggulan Kementerian Pariwisata tahun 2025, yaitu, Gerak Wisata Bersih, Tourism 5.0, Pariwisata Naik Kelas, Event IP Nasional, dan Desa Wisata.

Kelima program ini, kata Puspa, merupakan bentuk nyata karma yoga, pengabdian melalui tindakan nyata untuk kesejahteraan bersama.

Menutup sambutannya, Wamenpar berpesan agar para lulusan STAH Dharma Nusantara Jakarta menjadi penyala cahaya dharma bagi bangsa.

“Jangan ukur kekuatan dari jumlah, ukur dari keyakinan untuk membawa kebaikan. Sekecil apa pun langkahmu, bila didasari dharma, ia akan membawa terang bagi sekelilingmu,” tuturnya. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X