METROPOLITAN.ID - Gelombang ketidakpuasan warga Desa Babakanjaya, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, akhirnya sampai pada puncaknya.
Ratusan warga dari berbagai kampung menggeruduk Kantor Desa Babakanjaya pada Minggu, 19 Oktober 2025. Kedatangan mereka untuk menyerahkan mosi tidak percaya atas kepemimpinan Kepala Desa atau Kades Babakanjaya.
Dalam aksi damai yang dijaga ketat aparat keamanan, masyarakat membawa surat resmi berisi 12 poin tuntutan yang menyoroti berbagai problematika yang terjadi di masa kepemimpinan saat ini.
Aksi masa dipicu dugaan minimnya transparansi anggaran desa, lemahnya komunikasi publik, dan kebijakan yang dinilai tidak berpihak pada rakyat.
Lebih dari 1.000 tanda tangan warga turut dilampirkan sebagai bentuk dukungan kuat terhadap mosi tersebut.
Surat mosi tidak percaya diserahkan langsung kepada Ketua BPD Babakanjaya, Piat Supriatna di hadapan perwakilan Kecamatan Parungkuda, Polsek, dan Koramil Parungkuda.
“Kami menerima aspirasi warga dengan tanggung jawab penuh. BPD akan mempelajari isi mosi dan melaporkannya ke instansi terkait,” kata Ketua BPD Babakanjaya.
Aksi berlangsung tertib, damai, dan penuh wibawa. Warga menegaskan bahwa langkah ini bukan bentuk perlawanan, melainkan seruan moral agar pemerintahan desa kembali berpihak pada kepentingan masyarakat.
“Kami datang dengan damai, tapi tegas. Kami ingin perubahan nyata, dan kepala desa harus mendengar suara rakyat,” ucap salah satu tokoh warga, Ugud Gunawan.
Sebagai bukti keseriusan, salinan mosi tidak percaya tersebut juga ditembuskan kepada Bupati Sukabumi dan Gubernur Jawa Barat.
Warga berharap, pemerintah daerah turun tangan untuk meninjau tata kelola pemerintahan desa yang dinilai menyimpang dari prinsip transparansi dan akuntabilitas publik.
Tak hanya itu, massa juga mengultimatum pemerintah desa untuk segera menindaklanjuti tuntutan mereka.
“Kalau tidak ada tanggapan atau langkah nyata dalam waktu dekat, kami akan turun lagi dengan jumlah massa yang lebih besar. Suara rakyat tidak bisa dibungkam,” tegas perwakilan warga, H Dindin.
Aksi ini menjadi peringatan keras bagi Pemerintah Desa Babakanjaya. Masyarakat kini bersatu, menuntut pemerintahan yang lebih terbuka, bertanggung jawab, dan benar-benar berpihak kepada rakyat. (um)