METROPOLITAN.ID - Cuaca ekstrem kembali menghantam wilayah Kota Sukabumi. Hujan deras disertai angin kencang yang terjadi sejak Jumat sore memicu bencana di sejumlah titik, termasuk longsor di Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cikole.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi, Novian Rahmat Taufik mengatakan sedikitnya dua titik di wilayah Cisarua terdampak cukup parah bencana alam.
“Jumat sore kembali ada laporan bencana angin kencang dan longsor. Dua titik di Kelurahan Cisarua dilanda angin kencang,” ujarnya, Senin, 20 Oktober 2025.
Di lokasi pertama, pohon besar tumbang dan sempat menutup akses jalan utama sebelum akhirnya dievakuasi petugas gabungan.
Sementara di titik kedua, longsor terjadi di kawasan dapuran bambu Perum Perana dengan kondisi medan sulit dijangkau. Penanganan lanjutan masih menunggu koordinasi pihak RT/RW setempat.
Ketua RT 04/10, Kelurahan Cisarua, Kiki berharap pemerintah segera memperhatikan kondisi drainase yang dinilai menjadi pemicu luapan air saat hujan deras.
“Saluran air harus segera diperbaiki agar tidak terus-menerus menimbulkan limpasan air ke permukiman warga,” katanya.
Tak hanya di Cisarua, sehari sebelumnya, Kamis (16/10/2025), bencana serupa juga terjadi di dua kecamatan lain, yakni Gunungpuyuh dan Cikole.
“Angin kencang menyebabkan atap rumah warga rusak di Jalan Pasir Pogor RT 01, 03, dan 04 RW 08 Kelurahan Karangtengah. Data sementara, sembilan rumah terdampak,” jelas Novian.
Selain itu, tujuh rumah di RT 04 dan 05 RW 09 Kelurahan Karangtengah mengalami kerusakan ringan, sementara empat rumah lainnya rusak di bagian dalam.
Di Kelurahan Karamat, BPBD mencatat dua pohon besar pete dan rambutan tumbang dan nyaris menimpa rumah warga.
BPBD Kota Sukabumi mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi, terutama pada periode curah hujan tinggi disertai angin kencang.
“Waspada terhadap perubahan cuaca ekstrem yang bisa terjadi sewaktu-waktu,” pungkas Novian. (um)