METROPOLITAN.ID - Usai peristiwa duel maut antara dua pemuda Desa Leuwinutug, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor pada Minggu, 23 Juli 2023 kemarin, belasan penghuni kontrakan di sekitaran tempat kejadian perkara (TKP) memilih untuk pergi meninggalkan kontrakan.
Selvie, salah satu warga sekitar mengatakan beberapa penghuni kontakan memilih pergi mengungsi lantaran merasa takut atas apa yang telah terjadi kemarin di kontrakan yang dihuni MS.
"Sekarang pada pergi, pada ngungsi dari semalem, katanya pada takut ada gimana-gimana. Padahal nggak ada apa-apa," kata Selvie, Senin, 24 Juli 2023.
Baca Juga: Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Apresiasi Pentas Seni Muslim Xinjiang dalam Festival Hijriah
Warga yang memilih pergi mengatakan bahwa suasana di sekitaran TKP berubah menjadi lebih mencekam setelah kejadian ditambah adanya suara-suara aneh yang terdengar pada malam hari.
"Hooh, takut ada suara-suara, bahasa sundanya ke'eung (mencekam)," ujarnya.
Diketahui terdapat 7 pintu kontrakan yang sebelumnya terisi penuh. Namun saat ini suasana semakin sepi semenjak warga sekitar memilih untuk pergi.
Baca Juga: Hadiri Rapat Paripurna KUA-PPAS 2024, Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Bilang Begini
Selvie menjelaskan bahwa rutinitas keseharian korban hanya bekerja dan jarang berinteraksi langsung dengan warga sekitar.
“Dia (kegiatannya) kerja, pulang, jadi jarang ngobrol sama tetangga," bebernya.
Selain itu, berdasarkan informasi yang diterima Selvie dari saksi mata yang mengatakan menurut sepengetahuannya di kontrakan tersebut sebelumnya tidak ada senjata tajam (sajam) namun entah bagaimana dua pisau berada di kontrakan saat kejadian.
"Lagian kata (saksi mata) di rumah itu tuh gak ada pisau, tapi pas kejadian ada 2 pisau, pisaunya kecil," ucapnya.
Sementara itu, hingga saat ini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait motif dari perkelahian tersebut yang pada akhirnya menewaskan MS dan D yang saat ini koma di RSUD Cibinong. (Devina Maranti)