METROPOLITAN.id - Musim kemarau yang melanda membuat 97 persen wilayah Kabupaten Bogor terdampak kekeringan sejak 3 Mei 2023 hingga 2 Oktober 2023.
Plt Kasie Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Cecep Dais mengatakan, bahwa hingga saat ini pihaknya terus mendistribusikan air bersih ke desa-desa yang terdampak kekeringan hingga kesulitan memperoleh air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
Baca Juga: Pria Tanpa Identitas Ditemukan Meninggal Dunia Usai Kecelakan di Jalan Raya Tegar Beriman
“Suplay air masih berjalan. Stok distribusi air dari PDAM, Damkar, PMI, Tirta Kahuripan dan beberapa perusahaan air curah,” kata Cecep kepada Metropolitan.id, Selasa 3 Oktober 2023.
Cecep juga menjelaskan sesuai data yang tercatat di BPBD Kabupaten Bogor hingga saat ini sedikitnya ada 3.779.000 liter yang berhasil didistribusikan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Baca Juga: Sakit Hati Tak Diterima Rujuk, Seorang Pria Tega Tikam Mantan Istri saat Tidur Pulas Hingga Tewas
“Sampai tercukupi, Minimal 1 truk isi 5000 liter (untuk sekali pengiriman),” kata dia.
Menurut Cecep pendistribusian air bersih ini masih difokuskan kepada kebutuhan sehari-hari masyarakat seperti mandi, masak, minum dan beberapa kebutuhan pokok lainnya sehingga belum memasuki rana kebutuhan pertanian.
“Kami dari BPBD menanggulangi untuk tanggap darurat saja. Jadi untuk kebutuhan sehari-hari warga masyarakat. Harusnya buat kebutuhan dasar yakni minum dan masak,” ujarnya.
Baca Juga: Rudy Susmanto Ungkap Sudah Kantongi 5 Nama Kandidat Pj Bupati Bogor
Sementara itu, terhitung sejak 3 Mei 2023 hingga 2 Oktober 2023 BPBD mencatat ada 37 Kecamatan yang terdampak kekeringan hingga krisis air bersih di wilayah Kabupaten Bogor.
“37 Kecamatan, 185 Desa atau Kelurahan, 119.015 kartu keluarga, 408.563 Jiwa,”ucapnya.
Cecep juga menyampaikan bahwa hingga saat ini penyaluran air bersih sudah dilakukan hampir merata namun secara permintaan Kecamatan menjadi wilayah permintaan terbanyak.
Baca Juga: Buntut Polemik PPDB di Kota Bogor: Ekskul Sekolah di Stop, Bima Arya Semprot Disdik