METROPOLITAN.ID - Sengketa lahan yang berujung perusakan pipa antara Perumda Tirta Pakuan dan ahli waris Ratna Ningsih di Kampung Muara Lebak, Jembatan Ledeng RT 3/10 Kelurahan Pasirjaya, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, berbuntut panjang.
Diketahui, perusakan pipa distribusi air milik Perumda Tirta Pakuan sehingga mengakibatkan kebocoran oleh ahli waris bernama Ratna Ningsih karena diklaim melintas di lahan tanah miliknya.
Akibat perusakan pipa tersebut, Perumda Tirta Pakuan disebut mengalami kerugian yang cukup besar. Jumlahnya tak main-main, sekitar Rp688 juta atau lebih dari setengah miliar rupiah.
Hal itu diungkapkan Direktur Teknik atau Dirtek Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor, Ardani Yusuf.
Ardani Yusuf mengatakan, adanya perusakan pipa distribusi air yang diduga oleh pihak ahli waris menyebabkan kerugian karena debit air yang terbuang percuma akibat kebocoran.
Menurut dia, kerugian materi dihitung dari debit air yang terbuang akibat perusakan pipa yang menyebabkan kebocoran itu.
Baca Juga: Sengketa Lahan Berujung Perusakan Pipa, Ini Respons Bos Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor
“Total kerugian karena debit air berkurang itu sebesar Rp42 juta per hari. Sekarang sudah dua minggu. Tinggal dikali dua minggu saja,” kata Dirtek Ardani Yusuf, Rabu 25 Oktober 2023.
Jika diestimasi, maka kerugian Perumda Tirta Pakuan akibat kebocoran air selama 2 minggu mencapai Rp588 juta atau lebih dari setengah miliar rupiah.
"Kemungkinan (kerugian) akan bertambah karena pihak kita tidak bisa datang ke sana untuk memperbaiki pipa yang bocor," tukas Ardani Yusuf.
Baca Juga: Sengketa Lahan Berujung Perusakan Pipa Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor, Warga : Yang Rugi Semuanya
Apalagi, kata dia, akibat perusakan pipa itu perlu perbaikan aksesoris pipa yang harga satu aksesorisnya disebut sehargar Rp25 juta dan kerugiannya dikali lubang bocor yang ada.
“Kebocorannya kan ada empat titik. Berarti ada empat aksesoris yang harus kita pasang. Pasang total aksesoris itu sekitar Rp100 juta,” kata Ardani.