Jika dikalkulasi dengan kerugian debit air yang terbuang dengan penggantian aksesoris, kerugian bisa mencapai Rp688 juta atau lebih dari setengah miliar rupiah.
Sementara itu, di sisi lain, Ardani mengungkapkan, saat ini akibat pipa bocor tersebut ada 1000 lebih pelanggan terganggu distribusi airnya.
Untuk titiknya sendiri, saat ini terhitung 17 titik yang terganggu akibat pipa bocor tersebut. Gangguan ini terjadi akibat tekanan air berkurang karena kebocoran pipa.
“Ada beberapa wilayah yang terganggu. Kurang lebih di Bogor Barat. Seperti Sindang Barang, Loji, kemudian wilayah sekitar pipa yakni Dewi Sri, Muara, Pasir Kuda, Pasir Jaya, Jabaru 1, Jabaru 2, JABARU 3. Jika ditotal saat ini, ada 17 titik yang terganggu,” tandas Ardani Yusuf.
Baca Juga: Peneliti hingga Dosen se-ASEAN Bahas Biologi Tropika dalam Konferensi Internasional SEAMEO BIOTROP
Sebelumnya, warga setempat mendatangi rumah ahli waris pemilik lahan yang sengketa lahan dengan Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor pada Selasa 24 Oktober 2023.
Musababnya, pipa distribusi air bersih Perumda Tirta Pakuan diduga ada perusakan pipa oleh keluarga ahli waris. Sehingga menyebabkan kebocoran dan berdampak pada distribusi air buat warga sekitar.
Warga mendatangi rumah ahli waris yang bersengketa dengan Perumda Tirta Pakuan untuk meminta tidak melakukan kembali pemotongan pipa distribusi air. Serta membolehkan Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor memperbaiki kebocoran pipa tersebut.
Pantauan di lapangan, para warga yang didominasi oleh kaum emak-emak ini terus berteriak agar pipa yang bocor tersebut bisa segera diperbaiki.
Kondisi sempat memanas, membuat aparat Kepolisian dan TNI berusaha melakukan mediasi. Namun belum ada hasilnya.
Salah satu warga, Rosma berharap agar saluran air tidak diputus oleh Perumda Tirta Pakuan. Apalagi, air dari pipa yang kini bocor itu kondisinya terus mengeluarkan air bersih terbuang mubazir.***