Minggu, 21 Desember 2025

Alasan LG Batalkan Investasi Baterai Mobil Listrik Rp 129 Triliun di Indonesia

- Rabu, 23 April 2025 | 15:00 WIB
Ini alasan LG bataltakn investasi baterai mobil listrik sejumlah Rp, 129 triliun di Indonesia (lg.com)
Ini alasan LG bataltakn investasi baterai mobil listrik sejumlah Rp, 129 triliun di Indonesia (lg.com)

METROPOLITAN.ID - LG mengumumkan bahwa resmi menarik diri dari investasi proyek baterai mobil listrik di Indonesia.

Reuters dan Channel News Asia menerbitkan berita dengan judul "South Korea's LG Energy Solution pulls out from Indonesia EV battery investment pada 21 April 2025", LG Energy Solution yang berasal dari Korea Selatan telah resmi mengundurkan diri dari proyek senilai Rp 129 triliun.

Selanjutnya, ini merupakan kerjasama antara LGES dan pemerintah Indonesia yang sebelumnya telah menyepakati proyek "Indonesia Grand Package" pada akhir tahun 2020.

Baca Juga: Gerebek Konter Pulsa Tempat Jual Obat Terlarang, Polisi Kejar-kejaran dengan Pelaku

Investasi ini mencakup seluruh rantai pasokan baterai mobil listrik di kawasan Asia Tenggara.

Seorang pejabat LG menjelaskan bahwa konsorsium telah memutuskan untuk menarik proyek tersebut setelah melakukan konsultasi dengan pemerintah Indonesia.

Hal ini disebabkan oleh perubahan dalam lanskap industri, terutama dalam bisnis EV, yang merujuk pada perlambatan sementara atau puncak permintaan EV secara global.

"Mempertimbangkan kondisi pasar dan lingkungan investasi, kami telah memutuskan untuk keluar dari proyek tersebut," kata seorang pejabat dari LG Energy Solution.

Meskipun mundur, masih ada potensi kerja sama yang dapat dilakukan.

"Namun, kami akan melanjutkan bisnis kami yang ada di Indonesia, seperti pabrik baterai Hyundai LG Indonesia Green Power (HLI Green Power), usaha patungan kami dengan Hyundai Motor Group,” terangnya.
 
Sebelumnya, konsorsium yang meliputi LG Energy Solution, LG Chem, LX International Corp, dan mitra lainnya telah berkolaborasi dengan pemerintah Indonesia serta perusahaan-perusahaan milik negara untuk membangun "rantai nilai menyeluruh" bagi baterai EV.

Inisiatif ini bertujuan untuk mencakup seluruh proses dari pengadaan bahan baku hingga produksi prekursor, bahan katode, dan pembuatan sel baterai.

Baca Juga: Pemkot Bogor dan BTP Jabar Bongkar Jalan Saleh Danasasmita, Bakal Disulap jadi Lahan Terbuka Hijau

Indonesia sendiri terkenal sebagai penghasil nikel terbesar di dunia, yang merupakan bahan utama dalam baterai EV.

Penarikan diri LG menjadi suatu kemunduran bagi Indonesia.

Bahkan dikatakan bahwa Indonesia sudah menghadapi dampak dari tarif pemerintah baru Amerika Serikat.

Di sisi lain, terdapat kecemasan yang lebih luas dari para investor mengenai kebijakan-kebijakan di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X