Namun, dari sisi fitur, mobil LCGC masih tertinggal dibandingkan model non-LCGC di kelas harga serupa.
Banyak mobil LCGC yang belum dilengkapi fitur keselamatan modern seperti sistem pengereman canggih, kamera parkir, atau airbag lebih dari dua titik.
Akibatnya, meski efisien dari sisi operasional, nilai yang didapat konsumen tidak selalu sebanding dengan harga belinya yang kini semakin tinggi.
Masih Layak Dibeli atau Tidak?
Layak atau tidaknya membeli mobil LCGC kini sangat tergantung pada kebutuhan konsumen.
Jika tujuannya adalah mencari mobil baru dengan biaya operasional rendah, maka LCGC tetap menjadi pilihan rasional, terutama bagi keluarga muda atau pekerja dengan mobilitas tinggi.
Namun, jika konsumen menginginkan kendaraan dengan fitur lengkap, teknologi modern, dan kenyamanan lebih, mobil non-LCGC di segmen harga setara mungkin lebih menarik untuk dipertimbangkan.
Dengan kata lain, LCGC kini bukan lagi pilihan otomatis bagi semua orang. Label “mobil murah” yang dulu melekat kini mulai kehilangan maknanya seiring lonjakan harga yang signifikan.
Baca Juga: Harga Emas Perhiasan Hari Ini 9 Oktober 2025, Tembus Rekor Tertinggi Baru
Dari Rp76 jutaan saat pertama kali hadir hingga hampir menyentuh Rp200 juta pada 2025, harga mobil LCGC mengalami kenaikan drastis.
Meskipun masih menawarkan efisiensi bahan bakar dan biaya perawatan rendah, keterbatasan fitur membuat konsumen berpikir dua kali.
Pada akhirnya, membeli LCGC sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan nyata, bukan sekadar tergiur dengan sebutan “mobil murah” yang kini sudah tidak sepenuhnya relevan.