METROPOLITAN.ID - Para gamer tampaknya harus kembali waspada: harga Xbox berpotensi naik untuk kedua kalinya dalam tahun yang sama.
Setelah kenaikan signifikan pada awal 2025, konsol andalan Microsoft ini kembali diterpa ancaman kenaikan harga akibat masalah yang tengah melanda industri teknologi global.
Kelangkaan RAM Jadi Biang Kerok
Isu ini mencuat setelah pakar teknologi dan YouTuber di kanal Moore’s Law Is Dead mengungkap bahwa pasokan RAM di Amerika Serikat sedang mengalami krisis.
Kondisi tersebut dapat berdampak langsung pada lini produksi Xbox, terutama karena Microsoft disebut belum memiliki strategi cadangan untuk mengatasi kekurangan komponen ini.
Dengan tekanan biaya produksi yang meningkat, perusahaan berada dalam situasi serba salah.
Tanpa pasokan RAM yang stabil, Microsoft diduga hanya memiliki dua pilihan berat: kembali menaikkan harga konsol atau menghentikan produksi hingga stok di pasaran habis.
Dua Pilihan Sulit: Hati Konsumen atau Keberlanjutan Produksi
Menurut sumber tersebut, menaikkan harga merupakan opsi paling realistis untuk menjaga keberlanjutan produksi.
Namun langkah ini jelas tidak ramah bagi konsumen. Alternatif lainnya menghentikan produksi sementara juga bukan keputusan ringan, karena bisa membuat ketersediaan Xbox makin langka dan memicu kenaikan harga di pasar sekunder.
Kondisi ini semakin memprihatinkan jika melihat riwayat harga Xbox sepanjang tahun. Pada awal 2025 saja, harga Xbox sudah melonjak dari USD 499,99 (sekitar Rp 8,3 juta) menjadi USD 649,99 (sekitar Rp 10,8 juta).
Jika terjadi kenaikan lanjutan, konsol ini bisa menjadi salah satu perangkat gaming paling terdampak gejolak pasar komponen.
Baca Juga: Pakansari Jadi Pusat Olahraga dan Rekreasi Terpadu, DPRD Kabupaten Bogor Siap Kawal sampai Tuntas
