METROPOLITAN.id - DPC Partai Demokrat Kota Bogor melarang kadernya memajang foto Anies Baswedan. Keputusan ini diambil sesuai intruksi yang diberikan DPP Partai Demokrat.
"Sementara instruksi untuk menurunkan baliho tidak ada, yang ada hanya 'tidak menggunakan foto Anies Baswedan di media apapun', itu saja," kata Ketua DPC Partai Demokrat Kota Bogor, Anita Primasari Mongan kepada wartawan, Jumat 1 September 2023.
Adapun, menurut Ketua Partai Demokrat Kota Bogor, untuk tindaklanjut larangan pajang foto Anies Baswedan setelah ini, pihaknya masih menunggu arahan dari Majelis Tinggi Partai.
Baca Juga: Waduh! 18 Persen Warga Kota Bogor Belum Tahu Kapan Pemilu 2024 Digelar
"Kami masih menunggu arahan dari Majelis Tinggi Partai yang tadi malam (menggelar) rapat. Arahannya akan didengarkan nanti jam 16:00 WIB live streaming di Youtube,"
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya mengungkapkan, bahwa Bakal Calon Presiden (Bacapres) Anies Baswedan akan dipasangkan dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai Cawapres oleh Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh.
Kabar tersebut pun dibenarkan oleh Anies Baswedan sendiri, setelah dikonfirmasi langsung DPP Partai Demokrat.
Baca Juga: Merasa Dikhianati, Wajah Anies Baswedan Dirobek dari Spanduk Partai Demokrat
“Kemarin, 30 Agustus 2023, kami mendapatkan informasi dari Sudirman Said, mewakili Capres Anies Baswedan, bahwa Anies telah menyetujui kerja sama politik Partai NasDem dan PKB, untuk mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar,” kata Riefky dalam keterangannya, Jumat (31/8).
“Persetujuan ini dilakukan secara sepihak atas inisiatif Ketum NasDem, Surya Paloh,” sambungnya.
Teuku Riefky mengatakan, pihaknya melakukan konfirmasi langsung kepada Anies Baswedan terkait kabar tersebut.
Baca Juga: Sempat Dikira Jamur, Bunga Bangkai Tumbuh di Halaman Rumah Warga Cipelang Cijeruk
Menurut Riefky, kabar perjodohan Anies dengan Cak Imin tak terbantahkan.
“Hari ini, kami melakukan konfirmasi berita tersebut kepada Anies Baswedan. Ia mengonfirmasi bahwa berita tersebut adalah benar. Demokrat dipaksa menerima keputusan itu (fait accompli),” ucap Riefky.