METROPOLITAN.ID - Suhu perpolitikan Indonesia sedang memanas setelah kencangnya isu Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres Prabowo Subianto.
Saat ini nama Gibran Rakabuming Raja, bersanding dengan tiga nama lainnya yang dinilai sejumlah hasil survei memiliki elektabilitas cukup kuat untuk mendampingi Prabowo Subianto di Pemilu mendatang.
Selain Gibran Rakabuming Raka, ada Airlangga Hartarto, Erick Thohir, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang menjadi calon pendamping Prabowo Subianto.
Baca Juga: Luncurkan Batik Cileungsi, Ketua TP PKK Halimatussadiyah Apresiasi Inovasi TP PKK Cileungsi
Bagaimana akhirnya nama Gibran Rakabuming bisa muncul sebagai salah satu kandidat cawapres Prabowo?
Semula berawal dari pertemuan keduanya di angkringan Omah Semar, Solo, pada Jumat malam, 19 Mei 2023 lalu. Pertemuan tersebut bahkan sempat memantik isu jika Gibran akan pindah ke Gerindra.
Menjawab semua isu yang berkembang saat itu, putra sulung Presiden Jokowi tersebut menegaskan, bahwa dirinya tidak pindah parpol. Gibran menyebut hanya bertindak sebagai tuan rumah, tidak lebih.
Baca Juga: DPC Gerindra Kabupaten Bogor Usung Gibran Rakabuming Jadi Cawapres Prabowo Subianto
"Ya, ngapa pindah (parpol). PDI Perjuangan itu partai yang membesarkan saya, yang sudah menerima saya, mendidik saya, menyekolahkan saya, gitu," kata Gibran Rakabuming saat itu.
Lalu, seperti apa jawaban Gibran saat diminta jadi cawapres Prabowo?
Saat ditemui awak media di Balai Kota Solo, pada Senin, 9 Oktober kemarin dia menjawab bahwa umurnya tidak cukup untuk menjadi cawapres.
Baca Juga: Sudah Pernah ke Taman Air Gunung Handeuleum? Liburan Hidden Gem di Bogor, Murah Meriah!
"Umurnya tidak cukup. Kan tidak cukup,” ujarnya.
Ditawari sebagai cawapres Prabowo, Gibran pun mengaku telah melaporkannya ke sejumlah pimpinan PDIP. Di antaranya Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketua DPP Puan Maharani.