METROPOLITAN.ID - Sebanyak 12 Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS3R) di Kabupaten Karawang saat ini berstatus tidak aktif dan akan segera diaktifkan kembali oleh pemerintah.
Ketua Tim Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Karawang, Agus Dwi Yuniarto menyebutkan, total TPS3R di Karawang ada sebanyak 22 titik.
Namun hanya 10 titik saja yang pengolahannya aktif.
Baca Juga: APINDO dan Syslab Sukses Gelar Seminar K3 dan Bantuan Hukum di Bogor
"Ada 22 TPS3R, tetapi hanya ada 10 yang rutin memberikan laporan. Tahun ini kita akan mencoba menghidupkan yang 12 lainnya," kata dia, Kamis 30 Mei 2024.
Ia menerangkan, faktor yang menyebabkan tidak aktifnya 12 TPS3R di Karawang adalah kurang maksimalnya pendampingan dari petugas.
Hal ini juga disebabkan oleh kurangnya SDM, jadi saat ini 1 orang petugas memiliki tugas pengawasan dan pendampingan ganda di 3 titik sekaligus.
Baca Juga: Terapkan Prinsip Industri Hijau, Pupuk Kujang Ubah Emisi Karbon jadi Produk Komersil
"Kita kekurangan SDM, 1 pendamping itu untuk 3 TPS3R. Jadi tidak maksimal," ujar dia.
Ia mengatakan, keberadaan TPS3R memiliki 2 manfaat, diantaranya lingkungan menjadi lebih bersih dan bisa meningkatkan peran serta masyarakat dalam mengelola sampah.
Namun ia menyayangkan, masyarakat Karawang belum semua memiliki kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
"Masyarakat belum menyadari pentingnya TPS3R untuk lingkungan," katanya.
Padahal, lanjut dia, hanya dibutuhkan 200 meter persegi saja untuk pembentukan TPS3R. Dengan syarat, tanah bukan kepemilikan pribadi dan utamanya dibutuhkan niat dari Aparatur Desa untuk turut mengolah TPS3R.
"Hal yang sulit itu mengelola TPS3R, kita sudah berusaha untuk mencairkan (bantuan) sumber dananya untuk pengolahan, agar TPS3R yang tidak aktif hidup kembali," tutup dia. (acu)
