METROPOLITAN.ID - Bakal Calon Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim menggelar kegiatan Ngopi atau Ngobrol Pagi bareng Kang Dedie di Posko Bogor Beres, Jalan Ciremai Ujung, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor pada Kamis 13 Juni 2024.
Dalam kegiatan Ngopi ini, Dedie A Rachim mengundang para pengusaha kopi yang ada di wilayah Kota Bogor.
"Orang kadang-kadang lupa pendapatan asli daerah Bogor itu salah satunya ditunjang oleh adanya pendapatan PB1. PB1 ini asalnya dari cafe, resto, tempat hiburan dan perparkiran," kata Dedie A Rachim.
"Dan ternyata kalau saya lihat di Bogor kan para pengusaha resto dan cafe perlu juga mendapatkan semacam sentuhan bimbingan dan dukungan dari pemerintah," sambung dia.
Atas itu, melalui kegiatan Ngopi ini ia berharap dapat memperkenalkan satu sama lain para pengusaha kopi yang ada di Kota Bogor.
"Kita juga berharap mereka bisa berkolaborasi dan bersinergi membangun komunitas kopi di Bogor, dan bisa menjadikan tuan rumah di kotanya sendiri. Jadi kita warga Bogor saling mendukung produk-produk kopinya sendiri," ucap Dedie A Rachim.
"Karena selama ini yang (sudah) kita lakukan adalah mempermudah dalam perizinan, dan memberikan inovasi lebih maju lagi ke mereka untuk berkembang bersama-sama," sambung dia.
Ke depan, Dedie A Rachim juga berharap ada satu tempat yang menjadi sentra wisata kuliner di Kota Bogor.
“Harus memperbanyak lokasi potensial yang bisa dijadikan pusat kuliner, sentra kafe, restoran yang dijadikan tujuan kepariwisataan, harus lebih banyak lagi tujuan alternatif wisata di Kota Bogor salah satunya ditunjang perkafean ini,” ucap dia.
Sementara, dilanjutkan dia, berdasarkan data yang dimiliki, jumlah kafe kopi di Kota Bogor ada sekitar 500.
Selama menjabat sebagai Wakil Wali Kota 2019-2024 Dedie tak mengarahkan pengusaha coffee shop untuk membuka kedai di daerah tertentu demi menunjang pemerataan pembangunan.
Pemkot Bogor selama ini membebaskan pengusaha berbisnis selama tak melanggar tata ruang.
“Semua bisa usaha selama tidak melanggar tata ruang, itu benang merahnya. Dimanapun mereka usaha kita memberi kemudahan, akses yang lebih baik. Kalau ada investor baru kita arahkan kepada mereka yang sudah sattle," beber Dedie A Rachim.
"Kan banyak produk Bogor yang menasional, Kopi Nako sudah puluhan cabang. Es teh seribu outlet itu asli Bogor, Jiwan dari Bogor sudah di Bekasi, Depok, Cirebon. Banyak sekali produk Bogor yang sudah menasional belum lagi kopi sachet. Itu menunjukan Bogor memiliki potensi mengembangkan bisnis perkopian di Indonesia, meskipun gak punya kebunnya," ujar dia.