Senin, 22 Desember 2025

Singgung Kebijakan Transportasi, Sendi Melli Kampanyekan Program Bogor 15 Menit, Adopsi Sistem di London dan Singapura

- Senin, 21 Oktober 2024 | 11:44 WIB
Calon Wali Kota Bogor nomor urut 1 Sendi Fardiansyah (dok pribadi)
Calon Wali Kota Bogor nomor urut 1 Sendi Fardiansyah (dok pribadi)

 

METROPOLITAN.ID - Masalah transportasi di Kota Bogor selama satu dekade terakhir menjadi sorotan utama pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota nomor urut satu, Sendi Fardiansyah dan Melli Darsa (Sendi Melli)

Menurut Sendi-Melli, banyak hal yang belum terurus dengan baik, khususnya terkait kemacetan yang tak kunjung terselesaikan dan minimnya integrasi transportasi publik yang efisien.

Selama 10 tahun terakhir, Bogor memang telah mencoba menerapkan beberapa kebijakan transportasi seperti Sistem Satu Arah (SSA) dan layanan Biskita.

Baca Juga: Ilham Habibie Kunjungi Pasar Rakyat Desa Cinta Garut, Soroti Turunya Daya Beli Masyarakat

Namun, hasilnya belum menunjukkan perubahan yang signifikan.

Sendi Fardiansyah menyoroti bagaimana SSA hanya bersifat sementara dan bahkan menyebabkan kemacetan di titik-titik lain yang tidak diprioritaskan.

“Kemacetan masih menjadi masalah besar, terutama pada jam sibuk dan akhir pekan di pusat kota. Sistem Satu Arah hanya memindahkan masalah dari satu titik ke titik lain, dan ini bukan solusi jangka panjang yang efektif," tegas Sendi.

Baca Juga: Raffi Ahmad dan Yovie Widianto Tak Masuk Kabinet Merah Putih, Berikut Daftar Wakil Menteri Pilihan Prabowo-Gibran

Selain itu, peluncuran moda transportasi berjenis Bus Rapid Transit (BRT), Biskita, juga dianggap masih belum terlalu efektif mengurai soal kemacetan.

“Rutenya masih terbatas. Keberlanjutan subsidi dari Kemebhub juga masih perlu kita hitung dalam kerangka fiskal 5 sampai 10 tahun ke depan. Ini jadi tantangan,” ungkap Sendi.

Pasangan ini juga menyoroti minimnya integrasi transportasi antara Angkot, Biskita, dan kereta commuter line.

Baca Juga: Dapat Kartu Sakti Berobat Gratis dari Calon Bupati Purwakarta Warga Maniis Merasa Kena Prank, Kok Bisa?

“Warga Bogor masih kesulitan untuk berpindah antarmoda transportasi. Angkot dan Biskita belum terintegrasi dengan kereta, padahal banyak warga yang menggunakan commuter line untuk bekerja di Jakarta," tambah Sendi.

Program Bogor 15 Menit
Untuk mengatasi masalah ini, Sendi-Melli mencetuskan program "Bogor 15 Menit" yang berbasis pada layanan terpadu transportasi publik ramah lingkungan dan teknologi pintar.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X