Senin, 22 Desember 2025

Survei Trust Indonesia: Makin Ketat, Elektabilitas Pasangan Atang-Annida Sisakan 2 Persen dari Dedie-Jenal

- Rabu, 20 November 2024 | 10:18 WIB
Calon Wali Kota Bogor, Atang Trisnanto foto bersama warga.
Calon Wali Kota Bogor, Atang Trisnanto foto bersama warga.

METROPOLITAN.ID - Tujuh hari menjelang Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Bogor yang akan digelar pada 27 November 2024, pasangan Atang Trisnanto dan Annida Allivia, semakin mendekati elektabilitas Dedie A Rachim dan Jenal Mutaqin dengan menyisakan selisih 2 persen.

Berdasarkan hasil survei Trust Indonesia yang melibatkan 440 responden yang tersebar di enam kecamatan di Kota Bogor, elektabilitas pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor menunjukkan persaingan yang cukup ketat.

Pasangan Dedie-Jenal, memimpin dengan 30,7 persen suara, diikuti oleh pasangan Atang-Annida memperoleh 28,6 persen. Sedangkan, pasangan Sendi Fardiansyah dan Melly Darsa, tercatat mendapatkan 16,4 persen suara, Dokter Raendi Rayendra dan Eka Maulana 13,4 persen, dan Rena Da Frina dan Teddy Risandi 6,1 persen.

Pun demikian, Peneliti TRUST INDONESIA Hermawan dalam keteranganya mengatakan, dalam surveinya masih ada 4,8 persen responden masih belum memutuskan pilihan mereka.

"Artinya meskipun Dedie-Jenal memimpin dalam survei elektabilitas, persaingan dengan Atang- Annida masih sangat ketat. Dengan margin yang kecil dan banyaknya pemilih yang masih ragu, pasangan nomor 2  memiliki peluang yang sama besar untuk memenangkan Pilwalkot Bogor 2024," kata Hermawan, Rabu 20 November.

Dalam survei juga mengungkapkan bahwa kesadaran politik masyarakat Kota Bogor sangat tinggi, dengan 82 persen responden mengetahui bahwa Pilwalkot Bogor akan berlangsung pada 27 November 2024.

"Dari segi partisipasi, 73,2 persen responden sudah mantap memilih, sementara 23,2 persen lainnya masih belum menentukan pilihan mereka," jelas Hermawan.

Ketika diperinci lebih jauh, angka pemilih yang sudah mantap memilih calon pilihan mereka (strong voters) menunjukkan adanya ketegangan di antara paslon yang bersaing.

Pasangan Dedie dan Jenal memiliki 22,7 persen pemilih yang sudah mantap, sementara Atang dan Annida sedikit lebih rendah dengan 22,0 persen.

Secara keseluruhan, 70,5 persen responden sudah mantap dalam menentukan pilihan, meskipun selisih antara kedua paslon tersebut masih cukup tipis, yaitu berada dalam margin of error survei yang mencapai ±4,67 persen.

"Hal ini menandakan bahwa persaingan di antara keduanya masih sangat terbuka," kata Hermawan.

Terpisah,  Pengamat politik Universitas Djuanda, Gotfridus Goris Seran melihat ada kecenderungan naiknya elektabilitas Atang-Annida untuk menyusul pasangan Dedie.

Menurut Seran, elektabilitas calon kepala daerah di Pilkada Kota Bogor 2024 dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu figur calon dan isu-isu yang berkembang di masyarakat.

"Sosok Dedie-Jenal, meskipun memiliki pengalaman di bidang eksekutif dan legislatif, dinilai belum mampu menyelesaikan beberapa isu penting di Kota Bogor, seperti pengangguran, pelayanan dasar, serta masalah penataan kota yang berdampak pada kemacetan dan kebersihan," jelasnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Terkini

X