"Jadi dalam pilkada (pemilihan kepala daerah) itu, masyarakat akan melihat sosok figur. Sosok calon wali kota itu bisa memperkuat posisi, termasuk mengangkat calon wakil wali kotanya," papar Undang Suryatna yang juga dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Djuanda.
Ketiga, faktor yang membuat nama Jenal Mutaqin lebih tinggi dalam survei elektabilitas adalah namanya yang sudah lebih dulu diketahui publik maju di kontestasi pilkada 2024.
Baca Juga: 5 Pemain Tertua Yang Ada di Skuad Bayern Munchen untuk Musim 2024-2025
"Kita semua tahu, sebelum jadi calon wakil, Jenal itu sudah menyosialisasikan maju di pilkada dengan membuat banyak spanduk terpasang. Bisa jadi ingatan publik masih membekas karena dia sudah lebih dulu dan lama muncul sebagai calon yang akan maju di pilkada Kota Bogor," papar Undang.
Hal ini terbukti menjadi faktor kunci dalam membangun ingatan publik, sebagaimana terlihat pada kandidat lain, Eka Maulana.
Sebagai calon yang muncul lebih awal, Eka memiliki persentase dukungan yang lebih tinggi dibanding Teddy Risandi, yang baru muncul jelang pendaftaran pasangan calon.
Baca Juga: Tempat Wisata Air Favorit di Bandung untuk Pilihan Liburan ketika Tahun Baru 2025
"Bagaimanapun ingatan publik pada calon yang lebih dulu tampil akan lebih mudah diingat ketimbang calon yang muncul baru," jelasnya.
Sementara itu, calon wakil wali kota Bogor Jenal Mutaqin mengaku baru mengetahui bahwa elektabilitasnya unggul dari rival-rivalnya.
"Ya bisa jadi tinggi karena pasangannya Kang Dedie, salah satu wali kota yang disurvei juga tinggi. Jadi ada linierisasi. Saya nggak tahu sih metodologi itu terpisah atau respondennya sama," ungkap Jenal Mutaqin.
Menurut Jenal Mutaqin, hasil survei harus membuat nama-nama yang muncul lebih termotivasi. Baginya, kecil atau besar, itu adalah sebuah opini bahwa dalam kontestasi pilkada ini harus lebih aktif dan termotivasi.
"Kalau kecil berarti harus termotivasi lebih giat. Atau sedangkan besar pun harus termotivasi untuk mempertahankan. Saya bersyukur kalau hasil survei menempatkan posisi saya di atas," ujar Jenal Mutaqin yang sudah berpengalaman menjadi wakil ketua DPRD Kota Bogor itu.
Keberhasilan Jenal juga tidak lepas dari pendekatan kampanyenya yang langsung menyentuh masyarakat.
Dalam tiga bulan terakhir, Jenal bersama tim relawan dan partai koalisi telah menyambangi tidak kurang dari 500 warga setiap harinya.