Minggu, 21 Desember 2025

Quick Count LSI Denny JA, Partisipasi Pemilih di Pilbup Bogor Cuma 54,54 Persen

- Kamis, 28 November 2024 | 07:05 WIB
Warga saat menyamurkan hak pilihnya di Pilkada 2024 di salah satu TPS di Kelurahan Pakansari, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Rabu, 27 November 2024. (Arifin/Metropolitan)
Warga saat menyamurkan hak pilihnya di Pilkada 2024 di salah satu TPS di Kelurahan Pakansari, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Rabu, 27 November 2024. (Arifin/Metropolitan)


METROPOLITAN.ID
- Hasil quick count atau hitung cepat Lingkaran Survei Indonesia atau LSI Denny JA menunjukan bahwa partisipasi pemilih di pemilihan bupati dan wakil bupati Bogor hanya berada di angka 54,55 persen.

Hal itu disampaikan Peneliti LSI Denny JA, Anggit Gustriadi saat rilis hasil quick count Pilkada 2024 Kabupaten Bogor di Harris Hotel Sentul, Kabupaten Bogor, Rabu, 27 November 2024 malam.

"VTO atau voters turn out atau partisipasi pemilih terhitung sangat rendah karena hanya menyentuh 54 persen," ujar Anggit.

Baca Juga: Calon Bupati Bogor Rudy Susmanto Nyoblos di TPS 03, Sang Istri Sempat Menitikan Air Mata

Angka tersebut muncul berdasarkan hasil quick count LSI Denny JA bersama Sigi LSI Network hingga pukul 19.17 WIB dengan data yang masuk sudah mencapai 96,80 persen.

Sementara untuk persentase suara pasangan calon bupati dan wakil bupati Bogor, Rudy Susmanto - Jaro Ade meraih suara sebanyak 72,06 persen.

Lalu untuk pasangan nomor urut dua Bayu Syahjohan - Musyafaur Rahman meraih hasil 27,94 persen.

"Dilihat dari hasil quick count tersebut, pasangan Rudy Susmanto - Jaro Ade unggul dengan 72,06 persen dan Bayu - Musa 27,94 persen. Data sampel yang masuk 96,80 persen dengan tingkat partisipasi pemilih atau voters turn out sebesar 54,54 persen," ungkapnya.

Baca Juga: Nyoblos di Dramaga, Calon Bupati Bogor Bayu Syahjohan Keluhkan Banyak Masyarakat Tak Tau Ada Pilkada

Menurut Anggit, rendahnya partisipasi tersebut perlu dibedah lebih dalam penyebabnya agar bisa menjadi bahan evaluasi ke depan.

Biasanya, rendahnya partisipasi pemilih bisa disebabkan oleh banyak hal, seperti force majeure semisal cuaca, kurangnya kontestasi pemilih karena koalisi partai tidak sebanding, kekecewaan pemilih terhadap keputusan calon, hingga kurangnya sosialisasi dan faktor lainnya.

"Ini perlu survei yang mendalam untuk mengetahui pasti apa penyebab dari rendahnya partisipasi pemilih itu. Karena kalau di quick count, kita hanya bisa melihat persentasenya saja," terang Anggit.

Baca Juga: TPS-nya di Depan Rumah, Cawabup Bogor Kang Mus Baru Bisa Nyoblos di Atas Jam 12

Anggit menjelaskan, quick count ini menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah responden 250 TPS.

"Dari jumlah pemilih di Kabupaten Bogor sebanyak 3,9 juta jiwa dan jumlah TPS 7.908, maka diambil sampel 250 TPS yang tersebar secara proporsional dan dipilih secara acak di seluruh wilayah Kabupaten Bogor," tandasnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X