METROPOLITAN.ID - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono buka suara soal dinamika panas yang sempat mewarnai Muktamar X PPP.
Ia mengungkap bahwa ada pihak-pihak tertentu yang berupaya “memaksakan kehendak” demi kepentingan pribadi dalam proses pemilihan ketua umum.
Pernyataan ini disampaikan Mardiono usai diumumkan menang secara aklamasi dalam Muktamar X yang digelar di kawasan Ancol, Jakarta, Sabtu, 27 September 2025.
“Kita sudah tahu bahwa, mungkin rekan-rekan pers juga mendengarkan bahwa sejak awal ya, sudah ada gelagat-gelagat pihak-pihak lain yang akan memaksakan kehendak dalam proses muktamar ini untuk kepentingan-kepentingan tertentu,” ujar Mardiono.
Baca Juga: Buka LKKD PPP Kota Sukabumi, Bobby Maulana Bahas soal Seni Menggerakan Orang
Mardiono menegaskan, pihak yang dimaksud itu bahkan disebut-sebut berada di balik kericuhan yang sempat mencuat selama gelaran muktamar. Ia menilai tindakan tersebut dilakukan secara tidak sah dan bertentangan dengan konstitusi partai.
“Memang ada pihak-pihak lain yang memiliki kepentingan tertentu yang secara ilegal itu kemudian menimbulkan sebuah keriuhan,” ungkap Mardiono.
Ketua Umum PPP itu juga menambahkan bahwa pihaknya tetap mengedepankan jalur resmi dalam setiap proses pengambilan keputusan di muktamar.
“Melalui pembentukan OC (Organizing Committee), kemudian pembentukan SC (Steering Committee), dan seterusnya. Sehingga muktamar ini kita selenggarakan secara konstitusional,” pungkasnya.
Muktamar X Berlangsung Aklamasi
Muktamar X PPP sendiri akhirnya berjalan lancar hingga tahap penetapan, dengan Mardiono kembali terpilih menjadi Ketua Umum secara aklamasi.
Keputusan itu diambil setelah seluruh peserta muktamar menyatakan dukungan bulat terhadap kepemimpinannya.
Meski demikian, pengakuan Mardiono soal adanya pihak yang mencoba menyusupkan kepentingan menambah catatan dinamika politik internal partai berlambang Kabah tersebut.