Sementara, keberadaan saudara Nurhayati ini untuk memonitoring kegiatan Dr Rayendra tersebut, karena patut diduga kegiatan tersebut dilakukan untuk mencari dukungan dari masyarakat.
Setelah ditelusuri, dilanjutkan Ketua Panwascam Bogor Selatan, didapati fakta bahwa di lokasi kegiatan ada pengumpulan Kartu Keluarga (KK) yang ditukar dengan minyak goreng, untuk dukungan calon wali kota tersebut.
Akan tetapi dalam perjalanannya, anggota yang mengawasi kegiatan ini mendapatkan intimidasi hingga pengusiran dari tokoh masyarakat dan warga tersebut, sehingga sempat terjadi cekcok mulut.
Atas hal itu, pihaknya langsung berkonsultasi ke Bawaslu Kota Bogor, dan berdasarkan hasil konsultasi yang dilakukan, pihaknya diarahkan untuk melaporkan kejadian tersebut.
"Jadi, berdasarkan hasil konsultasi tersebut, kami melaporkan kegiatan tersebut hari ini ke Bawaslu Kota Bogor," kata pria yang akrab disapa Habibi itu.
"Timnya yang mengitimidasi dan mengusir itu, laporan intimidasi," sambung dia.
Selain itu, ditambahkan Ketua Panwascam Bogor Selatan, dalam laporan ini, pihaknya juga turut melaporkan temuan terkait pembagian minyak goreng yang ditukar dengan KK. Serta, kegiatan yang dilaksanakan terjadi di fasilitas pendidikan.
"Sudah sampai sana, kita juga ada bukti masyarakat menerima minyaknya itu. Itu pun terjadi di fasilitas pendidikan," ujar Habibi.
Menanggapi itu, Ketua Bawaslu Kota Bogor, Yustinus Elyas Mau mengaku sudah menerima laporan dari Panwascam Bogor Selatan dan akan segera memproses laporan tersebut.
"Ini sudah kita lakukan proses, pertama kita minta supaya laporan hasil pengawasan dari PKD dan Panwascam diserahkan ke Bawaslu Kota Bogor," kata Yustinus Elyas Mau.
"Kedua, kita akan melakukan pleno besok jam 10 pagi di Kantor Bawaslu Kota Bogor," tandas Ketua Bawaslu Kota Bogor itu. (rez)