politik

Profil dan Rekam Jejak Tubagus Chaerul Dwi Sapta, Direktur Fasilitasi Lembaga Kemasyarakatan dan Adat Desa yang Diusulkan Jadi Calon Pj Bupati Bogor

Rabu, 15 November 2023 | 17:00 WIB
Tubagus Chaerul Dwi Sapta, Calon Pj Bupati Bogor dari Usulan DPRD Kabupaten Bogor

Baca Juga: Pengajuan Calon Pj Bupati dan Wali Kota di Jawa Barat, Kabupaten Bogor Menyertakan Tiga Nama

Gelar tersebut diperoleh setelah mempertahankan disertasi berjudul "Pengaruh Implementasi Kebijakan, Alokasi Anggaran, dan Kepemimpinan Terhadap Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa di Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat".

Chaerul Dwi Sapta telah melewati pendidikan formal, diawali dengan menyelesaikan Sekolah Dasar di SDN 01 Pagi Kampung Tengah Jakarta Timur pada tahun 1988.

Kemudian, beliau melanjutkan ke SMPN 20 Jakarta Timur pada tahun 1991, dan menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 105 Jakarta Timur pada tahun 1994.

Baca Juga: Komisi I DPRD Kota Bekasi Soroti Status Staf Pegawai Mantan Wali Kota

Pendidikan tinggi Sarjana Ilmu Hukum diselesaikan pada tahun 2004, sementara pendidikan Magister di Lembaga Administrasi Negara (LAN) Jakarta, Jurusan Manajemen Administrasi Publik, diselesaikan pada tahun 2010.

Karir profesional Chaerul Dwi Sapta dimulai pada tahun 1994 sebagai staf di Biro Perencanaan Sekretariat Jenderal Kementerian Dalam Negeri.

Sejak itu, beliau mengalami berbagai promosi dan jabatan di berbagai posisi strategis, termasuk menjadi Kasubdit Pengadaan Barang pada Pusat Administrasi Keuangan dan Aset Setjen Kementerian Dalam Negeri.

Baca Juga: DPRD Kota Bekasi Dorong Percepatan Serapan APBD 2023 : Banyak Pembangunan di Kota Bekasi Belum Terealisasi

Pada tahun 2021, beliau dipromosikan menjadi Direktur Kelembagaan dan Kerjasama Desa Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri.

Disertasi penelitian yang dilakukannya menggabungkan pendekatan penelitian kuantitatif dan kualitatif untuk mendalamkan analisis terhadap faktor-faktor yang memengaruhi kapasitas aparatur pemerintah desa.

Temuan penelitian menunjukkan bahwa implementasi kebijakan, alokasi anggaran, dan kepemimpinan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kapasitas aparatur pemerintahan desa.

Baca Juga: Profil dan Rekam Jejak Dedi Taufik yang Diusulkan Sebagai Calon Pj Bupati Bogor

Hasil penelitian membentuk Model Daffarrel Digital Aparatur yang terdiri dari lima variabel bebas, meliputi Struktur Birokrasi, Disposisi Sikap, Value for Money, Perilaku Kepemimpinan Berorientasi Perubahan, dan Perilaku Kepemimpinan Berorientasi Tugas.

Pemikiran Terkait Penguatan Desa

Halaman:

Tags

Terkini