Di mana, seandainya penilaiannya buruk, tentu incumbent ini dimungkinkan akan kalah dalam pencalonannya. Sementara, apabila penilaiannya bagus, kecenderungannya incumbent akan menang lagi.
"Jadi kalau seandainya incumbent dinilai oke-oke aja itu kecenderungannya akan menang lagi. Sampai sejauh ini kan hampir 80 persen terhadap Pak Dedie, itu modal utamanya," ungkap Adam Kamil.
"Kecuali apresiasi publik itu approval ratingnya rendah dan misalkan kita rasio-kan secara linear, approval rating (Dedie) kan 80 persen dan elektabilitasnya 40 persen, artinya 50 persen atau setengahnya. Nah, seandainya approval rating 60 persen, berarti keterpilihannya cuma 30 persen, itu bisa kalah. Apalagi kalau approval rating dibawah 50 persen, itu lebih kecil lagi," sambung dia.
Meski begitu, dengan approval rating yang diraih sebanyak 79,9 persen membuat Dedie A Rachim bisa percaya diri. Karena, seandainya ada calon yang lebih meyakinkan, tentu angka ini bisa tergerus.
"Dedie Rachim tetap harus waspada dan berjuang untuk meyakinkan pemilih, supaya bisa meningkatkan elektabilitas dan modal awal elektabilitas yang bagus tidak tergerus," imbuh Adam Kamil.
"Apalagi masyarakat bebas memilih calon mana yang disuka, itu kan bebas. Dan memang faktor kepuasan approval rating kinerja itu kelebihan dari seorang incumbent yang tidak dimiliki oleh calon lain," tandas Adam Kamil.
Sebelumnya, Lembaga Indikator merilis hasil survei calon wali kota di Kota Bogor pada pilkada 2024. Nama Dedie A Rachim menempati posisi teratas dengan elektabilitas atau tingkat keterpilihan tertinggi sebagai kandidat yang berpeluang menang di pilkada 2024 Kota Bogor jika pemilu dilakukan saat ini.
Survei ini diselenggarakan lembaga Indikator mulai dari 24—29 Mei 2024. Ada 400 responden dari enam kecamatan di Kota Bogor yang menjadi sampel, dengan margin of eror sekitar 5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Ada tiga simulasi yang dilakukan dalam survei calon wali kota Bogor 2024 ini. Pertama, simulasi yang digelar secara semi terbuka dengan 19 nama calon. Pada simulasi ini, Dedie A Rachim menempati posisi pertama dengan elektabilitas sebesar 44,0 persen, disusul dr Raendi Rayendra 16,9 persen dan Sendi Fardiansyah 14,9 persen.
Kedua, simulasi tertutup dengan sepuluh nama calon. Dedie A Rachim kembali menempati posisi teratas dengan 45,2 persen. Disusul dr Raendi Rayendra dengan 18,0 persen dan Sendi Fardiansyah dengan 15,9 persen.
Terakhir, simulasi tertutup dengan lima nama calon. Dedie A Rachim masih menempati posisi puncak dengan 45,7 persen. Kemudian, disusul dr Raendi Rayendra 20,7 persen dan Sendi Fardiansyah dengan 17,4 persen. (rez)