Solusi ini dirancang untuk menciptakan sistem transportasi terintegrasi yang memudahkan warga Kota Bogor berpindah dari satu moda transportasi ke moda lainnya.
Baca Juga: Permudah Pelayanan, RSUD Leuwiliang Terapkan Digital Claim BPJS, Ini Manfaatnya
Program Bogor 15 Menit akan menggabungkan moda transportasi seperti Angkot, Biskita, dan kereta commuter line dengan tiket terintegrasi berbasis digital, yang bisa diakses melalui satu aplikasi mirip dengan sistem yang sukses diterapkan di Copenhagen dan London, sehingga akses ke seluruh penjuru Kota Bogor dapat dijangkau hanya dalam 15 menit.
“Saya lihat model integrasi transportasi berbasis digital seperti yang ada Copenhagen dan London, bisa kita bawa ke sini. Di Bogor harusnya ke mana-mana dekat, bisa 15 menit aja,” papar Sendi.
Di samping itu, Sendi-Melli akan menerapkan sistem Intelligent Transport System (ITS) seperti yang dilakukan di Singapura, yang memungkinkan pengelolaan lalu lintas secara real-time menggunakan IoT dan sensor lalu lintas.
“Sistem ini akan membantu mengurangi kemacetan di pusat kota, memberikan prioritas kepada transportasi publik di persimpangan, dan memastikan bahwa arus kendaraan dapat dikelola secara lebih efisien,” terang Sendi.
Program ini juga akan mencakup pengembangan jalur sepeda dan fasilitas pejalan kaki yang terintegrasi dengan transportasi publik, mendorong warga untuk beralih ke moda transportasi yang lebih ramah lingkungan.***