politik

Debat Kedua Pilbup Bogor 2024: Rudy - Jaro Usung Program Bupati Ngantor di Desa, Bayu - Musa Ingin Masyarakat Bisa Bertemu Pejabat Tiap Hari

Rabu, 20 November 2024 | 11:55 WIB
Debat kedua calon bupati dan wakil bupati Bogor 2024 yang digelar KPU Kabupaten Bogor di Jakarta Barat, Selasa, 19 November 2024 malam. (Arifin/Metropolitan)


METROPOLITAN.ID
- Pasangan calon bupati dan wakil bupati Bogor mengikuti debat kedua Pemilihan Bupati (Pilbup) Bogor 2024, Selasa, 19 November malam.

Dalam debat yang disiarkan secara live tersebut, persoalan korupsi dan komunikasi pejabat dengan masyarakat menjadi bahasan utama dua pasangan calon yakni Rudy Susmanto - Jaro Ade dan Bayu Syahjohan - Musyafaur Rahman

Calon Wakil Bupati Bogor nomor urut 1 Ade Ruhandi atau Jaro Ade mengatakan, dalam berkomunikasi dengan masyarakat untuk menghimpun aspirasi, telah ada banyak program yang disediakan pemerintah, di antaranya adalah musyawaran perencanaan pembangunan (musrembang).

"Tentu tinggal bagaimana posisinya ditingkatkan, dengan kemajuan zaman, sehingga digitalisasi juga jalan, sehingga nanti ke depan untuk menampung aspirasi," kata Jaro Ade.

Baca Juga: Terungkap Pemilik Granat Aktif yang Ditemukan di Poskamling di Tamansari, Sosoknya Sudah Tiada

Sebab menurutnya, tidak semua masyarakat dapat bertemu langsung dengan bupati dan wakil bupati.

Untuk itu, pasangan Rudy - Jaro mengaku akan membuat sistem yang diberi nama "Lapor Pak" jika dipercaya masyarakat memimpin Kabupaten Bogor ke depan.

Melanjutkan wakilnya, Calon Bupati Bogor nomor urut 1 Rudy Susmanto menegaskan, ia akan tetap menjalankan sistem komunikasi yang sudah ada, serta menyempurnakan apa yang belum sempurna.

"Salah satunya Jum'at Keliling sebagai sarana komunikasi antara masyarakat dengan pemerintah daerah," kata Rudy Susmanto.

Baca Juga: Dua Perumahan di Klapanungal Bogor Terendam Banjir

Selain program Jumat Keliling, agenda Rabu Keliling dan Subuh Keliling juga akan dilanjutkan.

Rudy Susmanto juga ingin menggulirkan program "Bupati Ngantor di Desa" untuk berkomunikasi lebih dekat dengan masyarakat dan menyerap aspirasi mereka secara langsung.

"Supaya lebih cepat menyerap aspirasi masyarakat dan kami mengetahui dari bangun tidur sampai dengan tidur lagi, apa potensi di desa, apa kendala di desa, sehingga kepala daerah mengetahui intervensi pembangunan infrastruktur dan SDM di lokasi tersebut," terang Rudy Susmanto.

Baca Juga: Mantan Anggota JKT 48 Melody Laksani Diusulkan Jadi Duta Petani Milenial, Warganet Sebut Lebih Pas daripada Raffi Ahmad!

Halaman:

Tags

Terkini