METROPOLITAN.ID - Pasca penahanan Hasto Kristiyanto oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus dugaan suap dan perintangan penyidikan terkait Harun Masiku, posisi Sekretaris Jenderal di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (Sekjen PDIP) alami kekosongan.
Hingga kini, belum ada sosok yang ditunjuk secara resmi untuk menggantikan Hasto, dan penentuan figur pengganti sepenuhnya menjadi kewenangan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Wakil Sekretaris Jenderal PDIP, Utut Adianto, menjelaskan bahwa penunjukan Sekjen tidak melalui pemilihan internal, melainkan langsung dipilih oleh Megawati selaku formatur tunggal.
Baca Juga: Dua Andalan Tunggal Putra, Jonatan Christie dan Chico Aura, Resmi Hengkang dari Pelatnas PBSI
“Dalam PDIP, pemilihan sekjen tidak dilakukan secara voting. Ketua Umum yang menyusun struktur kepengurusan,” ungkap Utut, belum lama ini, seperti dilansir detik.com.
Sementara itu, Ketua DPP PDIP, Komarudin Watubun, menegaskan bahwa Megawati belum menunjuk Pelaksana Tugas (Plt) Sekjen.
Ia menyatakan bahwa jabatan tersebut akan diisi secara definitif pada waktunya oleh Ketua Umum, tanpa penunjukan sementara.
Baca Juga: Butuh Healing? Ini Tempat Wisata Pasuruan yang Lagi Viral dan Instagramable
Pernyataan ini disampaikan dalam konferensi pers di Kantor DPP PDIP, Jakarta.
PDIP telah merencanakan pelaksanaan kongres nasional pada April 2025, dan salah satu agenda utama yang akan dibahas adalah penetapan Sekjen baru.
Namun, jadwal pasti kongres masih belum diputuskan. Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, mengungkapkan bahwa kongres kemungkinan besar akan digelar setelah Lebaran.
Baca Juga: Korupsi Dana Desa Setengah Miliar, Kepala Desa Cikujang Sukabumi Jadi Tersangka
Beberapa nama mulai disebut-sebut sebagai kandidat kuat pengganti Hasto, seperti Utut Adianto sendiri, Andi Widjajanto, dan Ahmad Basarah.
Meskipun belum ada pernyataan resmi dari DPP PDIP terkait siapa yang akan ditunjuk.