Dewan Kehormatan DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Jawa Barat, Karyawan Fatturahman, membantah adanya kekisruhan di dalam tubuh DPC PDIP Kabupaten Bogor. Menurutnya, kini DPC sedang menjalin konsolidasi tingkat internal untuk menguatkan kestrukturan partai berlambang banteng moncong putih tersebut.
“Yang dikatakan Yudizar di pemberitaan lalu, itu hanya sebuah bualan belaka yang tak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya,” tegasnya kepada Metropolitan, kemarin.
Menurutnya, jika PAC ada keluhan dengan kondisi DPC di bawah kepemimpinan Budi Sembiring, sebaiknya mereka mengadakan pertemuan untuk mencari solusi dari masalah yang ada. Sebab, pada saat kepemimpinan dirinya dulu, ia selalu memberlakukan hal seperti itu, sehingga tak pernah terjadi polemik berkepanjangan. “Saya imbau segeralah duduk bareng antara PAC dengan ketua DPC, sehingga bisa menyamakan persepsi di antara mereka,” imbuhnya.
Ketika disinggung masalah biaya pembuatan 12 ranting di Kecamatan Cibinong, ia mengaku telah memberikan sumbangan melalui istrinya yakni Saptariyani yang merupakan anggota DPRD dari Dapil Cibinong. Menurutnya, Yudizar itu tak bisa membuat seluruh ranting yang diperintahkan Budi Sembiring, sehingga dia menuduh DPC tidak memberikan dana. “Bu Sapta sudah memberi dana sekitar Rp15-17 juta untuk pembuatan 12 ranting di Cibinong,” akunya.
Sementara itu, Ketua DPC PDIP Kabupaten Bogor Budi Sembiring mengaku sedang menguatkan konsolidasi internal partai. Karena itu adalah program kerja di 2016 pada masa kepemimpinan dirinya. Untuk program kerja PAC yang menyentuh masyarakat, lanjut dia, akan dilaksanakan pada 2017, sebab di tahun itu menyongsong Pemilihan Bupati (Pilbup) 2018. “Di akhir 2016 ini kami ingin seluruh ranting harus sudah terbentuk, sehingga di 2017 sudah konsentrasi persiapan Pilbup,” terangnya.
Selain itu, kata dia, pihaknya pun sudah menjalankan beberapa kegiatan politik, di antaranya makan ikan bakar bersama rakyat, penanaman seribu pohon, festival band, festival paduan suara, Try Out (TO) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan seminar Sumpah Pemuda. Menurutnya, itu sebagai bukti bahwa pihaknya selalu ada kegiatan, tidak seperti yang dituduhkan bahwa DPC mati suri. “Walaupun itu bukan bagian program prioritas kami di 2016, tapi kami tetap sempatkan untuk menggelar kegiatan itu agar PDIP dikenal masyarakat,” paparnya.
Untuk masalah Pilkada, ia menyatakan pihaknya belum mendapat kader terbaiknya untuk dimajukan ke dalam Pilbup 2018 mendatang. “Kami akan buka pendaftaran pada 2017 mendatang, terbuka untuk eksternal dan internal partai,” ujarnya.
(del/c/yok/wan)