METROPOLITAN – Dana kampanye pasangan calon gubernur-wakil gubernur di Pilkada DKI Jakarta 2017 menjadi salah satu isu krusial yang mendapat sorotan publik. Sebab, ada pasangan cagub yang sudah jujur soal dana kampanye namun ada juga yang ditengarai tidak terbuka.
Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas berharap pasangan cagub yang berkompetisi di Pilkada DKI bisa jujur dalam menyampaikan hal apa pun ke publik. Kejujuran adalah sikap dan sifat yang harus dimiliki seseorang bila ingin sukses, baik dalam hidup di dunia maupun akhirat.
”Begitu pula dalam kehidupan berpolitik. Sebab, dengan adanya kejujuran tersebut dia akan bisa mendapatkan kepercayaan dari konstituennya, sehingga kepemimpinannya akan langgeng. Karena akan mendapatkan dukungan yang tulus dari masyarakat yang dipimpinnya,” jelas Anwar saat berbincang dengan wartawan di Jakarta, Rabu (25/1).
Anwar menambahkan, MUI sudah pernah mengeluarkan fatwa yang melarang praktik money politic (politik uang). Karena itu, dia berharap tidak ada pasangan calon yang melakukan praktik curang. ”Itu sudah ada lama. Di era kepemimpinan Pak Din Syamsuddin saat menjadi ketua MUI,” tuturnya.
Dikonfirmasi terpisah, mantan pimpinan KPK Adnan Pandu Praja mengatakan, pada prinsipnya paslon harus melaporkan tata kelola keuangannya sejak diterima sampai ketika disalurkan.
(jpnn/ram/py)