DPC PDI Perjuangan Kota dan Kabupaten Bogor resmi membuka pendaftaran bakal calon (balon) kepala daerah untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2018. Pendaftaran bersifat umum dan terbuka, sehingga bisa diikuti siapapun baik kader internal maupun di luar kader atau eksternal.
SEKRETARIS DPC PDIP Kota Bogor Atty Somaddikarya mengatakan, DPC PDIP Kota Bogor membuka penjaringan untuk balon Wali Kota Bogor 2018. Pendaftaran akan dibuka secara resmi mulai 20 Mei yang bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) hingga 6 Juni 2018. “Jadi DPC membuka penjaringan untuk Cawalkot 2018. Kami hanya menjaring dan tidak menyaring karena itu wewenang DPP,” kata Atty saat konferensi pers di kantor DPC PDIP Kota Bogor, sore kemarin.
Sementara itu, Ketua DPC PDIP Kota Bogor Dadang Iskandar Danubrata mengaku pendaftaran dibuka untuk siapapun tanpa terkecuali. Pendaftar hanya perlu mengisi formulir yang berisi persyaratan administratif melalui DPC PDIP Kota Bogor, DPD PDIP Jawa Barat (Jabar) dan DPP PDIP tanpa dipungut biaya sedikitpun. “Jumlah pendaftar tidak dibatasi dan hasilnya akan kami serahkan ke DPD Jabar tanpa mengurangi satupun peserta yang sudah mendaftar,” ujar Dadang.
Setelah itu, DPD akan melakukan penyaringan dengan mempertimbangkan hasil penilaian seperti wawancara dan hasil survei. DPD akan mengambil lima nama dan selanjutnya diserahkan ke DPP hingga muncul satu nama yang mendapat rekomendasi resmi. “Keputusan DPP mutlak dan kemungkinan Juli nanti sudah keluar satu nama yang diberi rekomendasi. Setelah mendapat rekomendasi, balon harus mengikuti pendidikan politik partai selama satu tahun sehingga benar-benar memiliki kompetensi yang teruji,” terang Dadang.
Untuk kriteria balon, elektabilitas yang tinggi menjadi pertimbangan penting. Karenanya, Dadang yang juga digadang-gadang bakal maju di pilwalkot menyarankan agar peserta yang ingin mendaftar sudah mulai melakukan sosialisasi dalam waktu dekat. “Penjaringan ini sangat terbuka dan fleksibel jadi siapapun punya peluang. Biasanya memang ada prioritas kader internal tapi untuk kali ini hasilnya benar-benar melalui penilaian yang selektif,” tutupnya.
(fin/c/ ram/dit)