METROPOLITAN - Setelah melakukan kajian, 13 organisasi masyarakat (ormas) Islam yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Jabar (AMPJ) sepakat menolak kandidat calon Gubernur perempuan di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat (Jabar) 2018 yang diusung partai politik. Hal itu dianggap bertentangan dengan ajaran Islam.
“Kami berkomitmen ikut mengawasi pelaksanaan Pilgub Jabar. Setelah melakukan kajian, semua ormas sepakat akan tegas menolak kepemimpinan perempuan dalam Pilgub Jabar,” kata Ketua Presidium AMPJ, HM Roinul Balad.
Hasil kajian itu tertuang dalam bentuk pernyataan bersama yang ditandatangani perwakilan semua ormas. Ormas Islam yang tergabung dalam AMPJ di antaranya berasal dari Dewan Dakwah Jabar, Pembela Ahlu Sunnah, Gerakan Pemuda Islam (GPI) Jabar, DPW Wahdah Islamiyah Jabar, Brigade Gerakan Pemuda Islam Indonesia dan Forum Imam Khatib Jabar.
Roinul melanjutkan, penolakan tersebut ditujukan kepada PKS yang memunculkan nama Netty Prasetiyani Heryawan sebagai kandidat calon kepala daerah di Provinsi Jabar berdasarkan hasil Pemira DPW PKS Jabar.
“Kami mohon PKS Jabar maupun pusat mempertimbangkan kembali keputusannya akan mengusung calon perempuan. Pimpinan PKS di Jabar maupun pusat harus mendengar dan menerima aspirasi dari seluruh lapisan masyarakat, khususnya umat Islam di Jabar,” pintanya.
Menurut Roinul, ormas Islam banyak berharap pada PKS sebagai salah satu partai Islam yang memiliki perwakilan di DPRD Jabar saat ini. PKS dianggap bisa merepresentasikan kepentingan umat Islam khususnya dan masyarakat Jabar pada umumnya.
“Kami membuat pernyataan ini karena peduli terhadap kondisi Jabar. Terutama dalam menjaga dan melanjutkan konsistensi kepemimpinan umat menuju Jabar Kahiji yang lebih Islami,” pungkas Roinul.
(rep/fin/ram/dit)