METROPOLITAN - DPD PKS Kabupaten Bogor menginginkan koalisi yang telah terbentuk di sejumlah provinsi, termasuk Jawa Barat (Jabar) bersama PAN dan Gerindra, berlaku juga di Kabupaten Bogor. Keinginan ini ditindaklanjuti dengan menggelar pertemuan dengan DPD PAN Kabupaten Bogor di kantor DPD PKS Kabupaten Bogor, Selasa (26/12). “Betul kami bertemu dengan PAN. Jadi memang kami inginnya agar maksimal dan menang karena ini serentak. Paling tidak logikanya kami ingin linear (sama dengan Jabar, red). Supaya di atas A di bawah juga A. Supaya segala bentuk sosialisasi dan sebagainya lebih mudah,” kata Ketua Badan Pemenangan Pilkada dan Pileg (BP3) PKS Kabupaten Bogor Eko Syaiful Rohman kepada Metropolitan, kemarin.
Menurut Eko, komunikasi politik dengan PAN Kabupaten Bogor akan semakin diintensifkan ke depannya. PKS ingin komunikasi ditataran DPP yang sudah terbangun bisa diteruskan di pemilihan bupati (pilbup) Bogor 2018. “Dengan berbagai pertimbangan dan konstalasi yang ada, kami diskusikan. Kemungkinan masih ada dua atau tiga kali pertemuan lagi ke depan. Nanti kami buat pertemuan segitiga dengan Gerindra juga setelah Ketua DPC-nya pulang Umroh. Ini akan diintensifkan agar kalau fix lebih mudah geraknya,” paparnya.
Namun saat ini, PAN Kabupaten Bogor sudah melakukan MoU koalisi dengan Partai Golkar Kabupaten Bogor untuk mengusung bakal calon bupati Bogor 2018 Ade Ruhandi atau Jaro Ade. Meski demikian, PKS tidak ada masalah dengan MoU tersebut dan mempersilahkan jika ada partai lain yang nantinya bergabung bersama-sama. “Nggak masalah (PAN dengan Golkar, red) selama kita bisa komunikasi. Jadi kalau nanti kami sudah sepakat dan partai lain ingin bergabung, kami welcome saja. Kami juga tidak tau sejauh mana komunikasi Golkar dengan PAN, karena kami tidak membicarakan partai lain, fokus komunikasi dengan PAN,” ujar Eko.
Sejauh ini, Eko mengaku tidak menemui kendala dalam membangun komunikasi dengan PAN. Ia menilai semua memiliki prinsip yang sama yaitu kemenangan. Soal figur, Eko mengaku pembicaraan belum sampai ke sana dam fokus membentuk perahu dengan tiga partai seperti di Jabar dan sejumlah provinsi lain. “Kami melihat ada sebuah kemudahan ketika kerjanya bisa linear. Artinya, kalau serentak ini berbeda (koalisi, red) semangatnya juga akan berbeda. Mematangkan tiga partai ini dulu, dengan Gerindra sudah MoU, tinggal dengan PAN sedang digodog,” bebernya.
Menanggapi hal ini, Ketua DPD PAN Kabupaten Bogor, Arif Abdi, masih menunggu rekomendasi resmi dari DPW dan DPP. Yang pasti, usai rapat pleno, DPD PAN Kabupaten Bogor telah menyerahkan hasil MoU dengan Partai Golkar ke DPW Jabar untuk mendapat persetujuan. “Kami sudah beritahukan ke DPW bahwa MoU dengan Golkar sudah terjalin sejak lama, nanti DPW yang akan memberi keputusan. Kalau dengan Gerindra kan memang kami belum bertemu sama sekali,” terang Arif Abdi.
Melihat kondisi itu, Arif Abdi merasa PAN lebih condong dengan Golkar. PAN akan menunggu hasil rekomendasi DPW dan DPP terlebih dulu untuk menentukan langkah selanjutnya. “Tapi kami lebih condong ke Golkar. Kalau kemungkinan gabung belum bisa dijawab, kami juga masih melihat konstelasi. Fokusnya di MoU dengan Golkar dulu yang sudah dilaporkan,” pungkasnya. (fin/b/ram/run)