DPC Partai Hanura Kabupaten Bogor resmi membangun koalisi dengan DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kabupaten Bogor untuk pemilihan bupati (pilbup) Bogor 2018 di kantor DPC PDIP Kabupaten Bogor, Minggu (31/12). Koalisi ini dilakukan agar kandidat dari Hanura yang sudah mendapat rekomendasi dari DPP yaitu Fitri Putra Nugraha alias Nungki, bisa mendapat tiket maju di pilbup Bogor 2018.
PENANDATANGANAN MoU koalisi dihadiri langsung Nungki yang juga Sekretaris DPW Hanura Jawa Barat (Jabar) dan Sekretaris DPC Hanura Kabupaten Bogor Lutfi Pulu. Sementara dari PDIP diwakili Sekretaris DPC PDIP Kabupaten Bogor Bayu Syah Johan dan Wakil Ketua Bidang Kehormatan DPC PDIP Kabupaten Bogor Haryanto. Sementara Ketua DPC Hanura Kabupaten Bogor Iswahyudi mengaku tidak tahu-menahu soal MoU koalisi tersebut. “Pertemuan Hanura dan PDIP saya nggak tahu-menahu, saya nggak diajak. Mungkin mereka tidak butuh saya,” kata Iswahyudi lewat pesan singkatnya.
Kondisi ini menjadi pertanyaan soal kerenggangan internal Hanura. Sebelumnya, Nungki juga digadang-gadang bakal mendampingi Ade Yasin di pilbup Bogor 2018. Meski demikian, Sekretaris DPC Hanura Kabupaten Bogor Lutfi Pulu mengatakan, komunikasi yang dibangun Hanura dengan PDIP merupakan usaha untuk mengoptimalkan agar kandidat dari Hanura yaitu Nungki bisa mendapat tiket maju di pilbup Bogor.
“Pada pinsipnya, karena kandidat kami (Nungki, red) sudah diberikan SK rekomendasi oleh DPP dan isinya menugaskan kepada beliau untuk melakukan lobi-lobi politik terhadap parpol yang ada di Kabupaten Bogor, apa yang beliau lakukan adalah keputusan dari partai. Jadi bebas-bebas saja kalau beliau melakukan komunikasi politik dengan parpol mana pun untuk koalisi,” kata Lutfi kepada Metropolitan, kemarin.
Menurut Lutfi, Hanura tidak hanya membangun komunikasi politik dengan PDIP. Hanura juga melakukan komunikasi dengan semua parpol sebagai proses politik sebelum finalisasi keputusan oleh DPP. “Kami tidak hanya dengan PDIP (koalisi, red), kami membangun komunikasi politik juga dengan semua partai seperti Demokrat, Nasdem dan lainnya. Karena bagi kami ini masih tahapan proses, finalisasinya nanti,” paparnya.
Terkait figur yang akan diusung, Lutfi mengaku pembahasan belum sampai ke arah sana. Yang jelas, keputusan figur akan dibahas bersama internal partai koalisi nantinya. “Tentunya di PDIP sudah ada beberapa figur dan kami juga sudah ada. Figur nanti akan dibahas lebih lanjut di tataran internal koalisi. Sekarang yang penting koalisinya dulu,” terang Lutfi.
Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Kehormatan DPC PDIP Kabupaten Bogor Haryanto mengatakan, PDIP membuka pintu koalisi seluas-luasnya kepada semua parpol. Saat ini, PDIP sudah membangun koalisi dengan Nasdem dan Hanura dan terus membangun komunikasi agar parpol lain ikut bergabung bersama. “PDIP, Hanura dan Nasdem punya banyak kesamaan pandangan dalam membangun Kabupaten Bogor dan sama partai pendukung pemerintah. Untuk figur sendiri sudah ada, tapi masih dalam kajian masing-masing partai. Insya Allah sebelum 8 Januari 2018 kami akan deklarasi pasangan calon,” tandas Haryanto. (fin/b/ram/run)