METROPOLITAN - Rencana duet maut Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi di pemilihan gubernur (pilgub) Jabar 2018 sepertinya tinggal menunggu waktu. Persyaratan dukungan parpol sudah memenuhi syarat dengan komposisi Partai Golkar 17 kursi dan Partai Demokrat 12 kursi.
Meski demikian, belum ada keputusan siapa yang menempati posisi calon gubernur (cagub) ataupun calon wakil gubernur (cawagub). Demul (sapaan akrab Dedi Mulyadi, red) mengatakan bahwa pokok pikirannya mengenai otonomi, pengelolaan desa, maupun infrastruktur hampir tak berbeda dengan Demiz (sapaan akrab Deddy Mizwar, red).
Meski demikian, lelaki yang juga menjabat Ketua DPD Golkar Jabar ini belum mau berbicara banyak soal siapa yang akan menempati posisi cagub dan cawagub Jabar 2018. Demul mengaku keputusan itu akan diketahui saat pendaftaran pasangan calon nanti.
“’Yang jelas, sudah tidak ada problem. Cuma, tidak dulu disampaikan ke publik,” kata Demul saat menyambangi rumah dinas Demiz di Bandung.
Sementara itu, Demiz mengaku siap dan tidak memiliki masalah apa pun jika dirinya bersanding dengan Demul. Lelaki yang kini mejabta wakil gubernur Jabar ini menyerahkan sepenuhnya ke DPP Partai Demokrat sebagai pengusungnya.
“Ini masih dinamis, tapi nanti ada exit way. Andai kata terjadi seperti ini (penentuan posisi cagub dan cawagub, red) akan seperti apa,” ujar Demiz.
Saat ini, Demiz masih menunggu pernyataan resmi dari Demokrat dalam mendukung dirinya bersama Demul di Pilgub Jabar 2018. Sebab, sejauh ini Demokrat belum memberikan pernyataan resmi, kecuali melalui media sosial.
“Kami berharap bisa segera terlaksana,” tandasnya.
(jpnn/fin)
