David menyebut, editorial tanggal 30 Januari 2018, 5 Februari 2018 dan 10 Februari 2018 di detikjabar.com kontennya merugikan nama baik Ade Yasin dan juga kakaknya Rachmat Yasin. Namun, David menolak menjelaskan secara rinci judul dan konten editorial tersebut. “Gak perlu. Nanti kampanye gratis buat dia. Biar saja nanti Dewan Pers yang menganalisa dan mengkajinya,” ujar dosen Ilmu Komunikasi Program Diploma IPB dan FISIB Universitas Pakuan ini.
Dalam kaitan yang sama, David menengarai konten tersebut sengaja didesain dan diposting untuk menciptakan opini publik negatif. Khususnya kepada Ade Yasin yang tengah bertarung di pilbup Bogor 2018. “Ini sudah tidak sehat. Bisa saja kami melaporkan ke polisi. Tapi kami menghormati kemerdekaan pers. Kerena detakjabar. com adalah produk pers maka sesuai UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers maka Dewan Pers jalan yang kami pilih. Kami mohon Dewan Pers menilai tiga produk editorial detakjabar.com itu apakah sudah sesuai dengan Kode Etik Jurnalistik atau tidak,” tegasnya.
Faktanya, kata David, Tim Ade Yasin-Iwan Setiawan tidak pernah diminta konfirmasi terkait sebuah informasi. Padahal, konfirmasi adalah satu poin utama di Kode Etik Jurnalistik untuk menghasilkan berita akurat dan berimbang. Mantan Juru Bicara Bupati Bogor ini mengatakan, bukan tidak bisa tim Pemenangan Ade Yasin-Iwan Setiawan memproduksi konten dan menyebarkan informasi untuk menjatuhkan lawan politik sebagai politik dendam. “Data kami lebih lengkap dan akurat. Tapi itu bukan karakter kami. Kami diinstruksikan untuk mengembangkan politik santun,” paparnya. (*/ram)