Senin, 22 Desember 2025

Kang Yus: Program Calon Bupati nggak Kreatif

- Rabu, 7 Maret 2018 | 12:05 WIB

-

Pernyataan tersebut disampaikan lelaki yang akrab disapa Kang Yus ini usai Dialog Politik Membedah Visi-Misi Calon Bupati Bogor 2018 di gedung Graha Pena Bogor, kemarin. Kang Yus menilai program yang disampaikan para calon lebih terlihat hanya sebuah harapan-harapan semu. Tidak ada teknis yang jelas bagaimana program tersebut akan direalisasikan nantinya. Program-program masih berkutat soal distribusi anggaran dan wacana-wacana pendidikan ideal yang konsep pelaksanaannya belum jelas.

Kalau saya lihat, program yang disampaikan tadi itu semua bicara normatif. Semua calon-calon bupati sebelumnya juga bicara seperti itu. Tidak ada inovasi ataupun kreativitas untuk menuju pendidikan lebih baik. Contoh konkret ketika mereka berbicara anggaran pendidikan, mereka bicara harus ada political will anggaran, harus punya niat baik, dari dulu juga begitu. Pertanyaannya mendalamnya, bagaimana caranya? Ungkapkan caranya,” kata Kang Yus kepada Metropolitan.

Lelaki yang juga Rektor STKIP Muhammadiyah Bogor ini melanjutkan, masalah pendidikan tidak bisa begitu saja bergantung pada anggaran. Sebab, APBD tidak hanya untuk alokasi pendidikan. Wacana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Daerah untuk membantu kekurangan dana BOS pusat yang banyak diusung calon juga dinilai tidak mempunyai visi berkelanjutan soal perbaikan pendidikan.

Anggaran bukan cuma untuk pendidikan. Ada untuk tata kelola transportasi, pemerintahan, ekonomi dan lainnya. Anggaran tidak bisa dihabiskan di situ saja. Seperti halnya dana BOS, semua lembaga pendidikan bergantung pada dana BOS. Telat dua bulan saja lembaga pendidikan mandek. Padahal dulu sebelum ada dana BOS, biasa-biasa saja. Program seperti ini tidak punya visi berkelanjutan,” ungkapnya.

Menurut Kang Yus, banyak inovasi yang bisa dilakukan para calon untuk mengatasi persoalan pendidikan. Ada tiga hal yang menjadi catatan lelaki yang juga peneliti senior Jaring Pendidikan Pemilih Rakyat (JPPR) ini. Pertama soal pemanfaatan kontribusi perusahaan besar di Kabupaten Bogor untuk bidang pendidikan. Kedua, mendorong dan menciptakan kewirausahaan berbasis lembaga pendidikan, sehingga lembaga pendidikan bisa mandiri. Ketiga, mendorong sektor-sektor ekonomi lokal untuk menguatkan kemandirian ekonomi masyarakat.

Di mana posisi perusahaan besar di Kabupaten Bogor? Kontribusinya di mana? Tidak ada yang menyinggung satu pun. Masa mereka mengeruk di Bogor tapi tidak ada kontribusinya. Satu pun tidak ada punya visi ke sana. Lebih fokus menghabiskan anggaran,” ujar Kang Yus.

Kang Yus melanjutkan, bicara soal pendidikan tidak sesederhana mengalokasikan anggaran. Sebab, pendidikan berkaitan dengan sistem. Sebesar apa pun anggaran jika tata kelolanya tidak jelas, cita-cita perbaikan pendidikan di Kabupaten Bogor tidak akan terselesaikan.

Ini baru bicara pemenuhan infrastruktur pendidikan, belum mutu dan output-nya. Jadi apa kreatifnya program para calon? Harus ada konsep dan teknis yang jelas, bukan hanya harapan-harapan,” pungkasnya.

(fin/c/els/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X