METROPOLITAN - Pasangan calon (paslon) nomor urut tiga Bima Arya dan Dedie A Rachim kembali melakukan gerilya di masa kampanye pilwalkot Bogor 2018. Kali ini, gerilya dilakukan di Jembatan 2, RT 02/03, Kelurahan Sukaresmi, Kecamatan Tanahsareal, kemarin.
Di tengah gerilya, Bima dan Dedie mendengarkan aduan warga mengenai Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Hal itu disampaikan Odah (58) yang mengeluhkan terkait tempat tinggalnya yang saat ini sudah tidak layak ditempati. Bahkan, rumahnya yang sudah ada sejak zaman penjajahan Jepang itu tidak memiliki dinding serta plafon. “Begini tempat tinggal saya. Saya tinggal di sini bersama anak. Dulu pernah mengajukan bantuan RTLH tapi belum ada tindak lanjut lagi. Pernah juga cuma difoto-foto saja, terus nggak ada kabar lagi sampai sekarang,” kata Odah.
Mendengar keluhan itu, Bima Arya-Dedie A Rachim langsung menampung aspirasi tersebut. Ia berkomitmen akan menindaklanjuti keluhan tersebut. Sebab, hal itu sejalan dengan program utama yakni merenovasi 20 ribu RTLH. "Walpri ini tolong dicatat, Insya Allah kami akan bantu karena RTLH fokus program utama," sahut Bima sambil berjalan keluar rumah.
Sekadar diketahui, Bima-Dedie memiliki enam program utama di bursa pilwalkot Bogor 2018. Di antaranya Bogor Lancar, Bogor Merenah, Bogor Kasohor, Bogor Motekar, Bogor Samawa dan Abdi Bogor. “Program RTLH termasuk di dalamnya,” ujar Bima.
Gerilya pun dilanjutkan kembali paslon dengan slogan Badra di Kelurahan Sukaresmi lalu diteruskan ke Gang Karet, Kecamatan Tanahsareal dan Kelurahan Bantarjati, Kecamatan Bogor Utara. Di sana, Bima-Dedie memaparkan visi-misi yang dimilikinya ke warga. Di antaranya visi mewujudkan Kota Bogor sebagai Kota Ramah Keluarga. Kondisi di mana kota yang dipenuhi dari derajat kualitas masyarakat dan lingkungan memadai, sehat, berpendidikan dan berinfrastruktur baik. Sementara pada misinya, Bima-Dedie akan mewujudkan kota yang sehat, kota yang cerdas dan kota yang sejahtera.
(rez/b/els/run)
