Senin, 22 Desember 2025

Jemaat Katolik Kota Bogor Kumpulkan Cawalkot

- Senin, 30 April 2018 | 10:03 WIB

-
Berbagai cara dilakukan warga untuk mengenal lebih dekat pasangan calon (paslon) yang maju di pemilihan wali kota (pilwalkot) Bogor 2018. Seperti yang dilakukan jemaat Katolik Kota Bogor. Mereka menggelar talkshow bersama keempat kandidat yang maju di bursa lima tahunan Kota Hujan. Kegiatan itu berlangsung di Aula Puspas Keuskupan Bogor, Kelurahan Paledang, Kecamatan Bogor Tengah, kemarin.

Talkshow sendiri diikuti ratusan pengurus dan jemaat dari tiga paroki. Yakni Gereja Katedral di Kelurahan Paledang dan Gereja Santo Fransiskus di Kelurahan Sukasari, Kota Bogor, serta Gereja Santo Ignatius Loyola, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor.

Panitia kegiatan, Antonius Sinaga, mengatakan bahwa dengan mengusung tema mencari kriteria pemimpin yang dibutuhkan Kota Bogor, kegiatan ini bertujuan mengetahui latar belakang, visi-misi dan program kerja yang dimiliki setiap paslon. Sekaligus memberi pemahaman politik kepada umat Katolik agar melek dan mau terlibat dalam pesta demokrasi. “Bukan mau menentukan siapa calon yang akan didukung Gereja Katolik dalam pilkada nanti,” kata Sinaga.

Menurutnya, bagi Gereja Katolik, yang penting bukan siapa pemimpinnya tetapi apa yang dilakukan mereka untuk Kota Bogor. Seperti mereka harus mengutamakan kebaikan dan kesejahteraan umum. Lalu tidak terlibat politik uang. Kemudian pribadi yang baik, jujur, peduli terhadap sesama, berpihak kepada rakyat kecil, cinta damai dan antikekerasan. Serta mau berjuang untuk mengembangkan sikap toleran dalam kehidupan umat beragama dan peduli terhadap pelestarian lingkungan hidup. “Bagi kami, keempat poin itu wajib dimiliki calon. Umat Katolik memilih pemimpin bukan karena agamanya, melainkan kualitas dari pemimpin itu sendiri,” ujarnya.

Dari keempat paslon yang mengikuti pilwalkot Bogor 2018, hanya pasangan Bima Arya-Dedie A Rachim dan Dadang Iskandar Danubrata-Sugeng Teguh Santoso yang menghadiri kegiatan tersebut. Sementara pasangan Achmad Ru’yat-Zaenul Mutaqin diwakili tim pemenangan, Rahmat Imron Hidayat atau Rommy. Sedangkan pasangan Edgar Suratman-Sefwelly Gynanjar Djoyodiningrat tidak menghadiri kegiatan.

Sementara itu, Rommy menyambut baik undangan talkshow tersebut. Meskipun paslon yang didukungnya tidak hadir, ia meyakini jika paslon RZ dipercaya memimpin Kota Bogor, Bogor akan semakin aman dan nyaman buat siapa pun itu. “Yang pasti Kota Bogor semuanya nyaman. Tanpa pandang bulu, melihat agama dan ras golongan,” kata Rommy usai menghadiri kegiatan.

Di tempat yang sama, calon wali kota Bogor nomor urut tiga Bima Arya mengaku jika ia dipercaya kembali memimpin Kota Bogor, paslon Badra akan menjamin sepenuhnya kebebasan setiap umat agama untuk menjalankan ibadahnya masing-masing. “Toleransi, pluralisme dan keberagamaan, kita junjung tinggi. Kita pasang badan untuk itu,” ujar Bima usai menghadiri kegiatan.

Sementara calon wakil wali kota Bogor nomor urut empat Sugeng Teguh Santoso meyakini jika dipercaya memimpin Kota Bogor, ia bersama pasangannya akan menerapkan sikap saling menyayangi, menghormati dan menjaga satu sama lain setiap umat beragama di Kota Bogor. “Itu yang akan kita terapkan. Saya adalah pemimpin di Kota Bogor yang harus berdiri di atas konstitusi, Undang-Undang 1945 dan Pancasila. Tidak bergeser dari itu,” ungkap Sugeng.

(rez/dik/e/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X