Dua pasangan lainnya hanya memperoleh elektabilitas di bawah 10 persen. Pasangan Sudrajat-Syaikhu berada di posisi ketiga dengan potensi elektabilitas 7,7 persen selisih beberapa persen dengan pasangan TB Hasanuddin-Antonyang memperoleh 4,7 persen.
Survei dilakukan dengan cara pengumpulan data berbasis wawancara terstruktur face-to-face ke responden dengan usia minimal responden 17 tahun atau sudah menikah. Rentang pengambilan data 3-6 Mei 2018 dengan multistage random sampling meliputi 422 desa/kelurahan dari 27 kota/kabupaten di Jawa Barat.
Jumlah responden sendiri sebanyak 1.800 orang, dengan margin of error sebesar plus minus 2,31 persen.
Dewan Pakar Instrat, Sidrotun Naim mengatakan, pasangan Deddy - Dedi tidak hanya unggul dalam elektabilitas tetapi juga unggul di popularitas. Jika sebelumnya elektabilitas Deddy-Dedi bersaing ketat dengan Rindu, survei terbaru Instrat mencatat elektabilitas Deddy-Dedi kini unggul jauh.
“Saat Deddy-Dedi bersaing ketat dengan Rindu, jumlah pemilih yang belum menentukan pilihannya (swing votters) mencapai 45 persen, tapi sekarang tinggal 17,8 persen. Mereka banyak yang menjatuhkan pilihannya kepada Deddy-Dedi,” ujar Naim.
(fin/kmps/run)