Minggu, 21 Desember 2025

Tiga Jurus Atasi Pengangguran ala Badra

- Kamis, 7 Juni 2018 | 11:02 WIB

-

METROPOLITAN - Persoalan pengang­guran serta keterbatasan biaya pendidi­kan, terutama biaya kuliah, masih men­ghantui sebagian besar warga Indonesia, termasuk warga Kota Bogor. Mengatasi masalah tersebut, calon wali kota Bogor Bima Arya siapkan tiga jurus jitu melip­uti setiap usaha besar wajib hukumnya mempekerjakan warga Kota Bogor, do­rong peningkatan UMKM dan mengikis angka putus sekolah serta program bea­siswa bagi warga tidak mampu dan ber­prestasi. Solusi itu yang ditawarkan politisi yang juga dikenal sebagai akade­misi dalam acara ngawangkong bersama warga Kelurahan Kencana, Tanahsareal, Kota Bogor.

Pada kesempatan itu, Bima Arya di­dampingi wakilnya, Dedie Rachim, di­tanya salah seorang remaja putri terkait cara menuntaskan atau mengurangi angka pengangguran di Kota Hujan. ”Pak, bisa dijelaskan nggak program untuk menuntaskan atau mengurangi angka pengangguran di Kota Bogor? Atau kita sebagai warga Kota Bogor itu tidak usah jauh-jauh cari kerja ke Jakarta gitu. Nah, bagaimana cara Bapak mengatasi hal itu?” tanya Rowdoh (25), lulusan S1 Uni­versitas Islam Negeri (UIN) Jakarta yang tinggal di Kampung Kencana II, Kelura­han Kencana, Kecamatan Tanahsareal, Kota Bogor, akhir pekan lalu.

Bima merespons positif pertanyaan tersebut bahwa terdapat tiga cara guna mengentaskan angka pengangguran di Kota Bogor. Pertama, setiap usaha besar wajib hukumnya mempekerjakan warga Kota Bogor. Kedua, meningkatkan UM­KM di Kota Bogor agar maju. Ketiga, pihaknya mencegah warganya tidak putus sekolah. ”Jadi caranya ada tiga. Pertama, setiap usaha yang ada di Bogor terutama usaha yang besar, itu wajib hukumnya mempekerjakan orang-orang yang KTP-nya Kota Bogor,” papar Bima di hadapan warga Kencana.

Politisi PAN ini menegaskan jangan sampai setiap perusahaan besar yang berdiri di Kota Bogor mengabaikan se­rapan tenaga kerja warga Kota Bogor. ”Jadi nomor satu itu setiap usaha besar seperti restoran, hotel dan pusat perbe­lanjaan wajib hukumnya menyerap te­naga kerja warga Kota Bogor. Nanti akan dikoordinasikan dengan Dinas Tenaga Kerja, dengan perindustrian, camat dan lurah supaya warga diprioritaskan,” je­lasnya.

Langkah kedua, sambung Bima, ia ber­sama Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor ke depan akan mendorong Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) lebih dit­ingkatkan, khususnya dari sisi bantuan permodalan. Selain itu setiap UMKM yang berkembang dipastikan dapat menyerap tenaga kerja. ”Makanya setiap saya turun ke wilayah suka ingin ditunjukkan UMKM di wilayah yang sedang menggeliat apa. Misalnya UMKM kerupuk, mi golosor atau lempeyek, itu harus kita dorong. Insya Al­lah kita bantu permodalannya. Nah, di situlah akan menyerap lapangan peker­jaan,” jelasnya.

(ads/dik/c/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X